Mereka Pergi Dengan Sejuta Kenangan Indah

Dulu ketika membaca berita dan melihat berita tentang COVID-19 tidak terlalu berpengaruh, paling hanya mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Akan tetapi ternyata korban pandemi semakin dekat dengan kita. Belum genap sebulan saudara dekat pak Muso meninggal karena COVID 19 sekarang disusul Mas Koiril harus meninggal karena COVID 19. Tidak pernah menyangka ketika malam kamis Mba Ita mengabarkan kalau saturasi Mas Koiril turun itulah pertanda menjadi malam terakhir bagi Mas Khoiril. Hari Rabu malam jam 20.00 WIB mba Ita menelpon minta bantuan Mas Agus untuk donor plasma karena golongan…

Hari ke 7 Isolasi Mandiri

Alhamdulilah hari ke 7 ini kondisi Ayah sudah semakin baik, sudah tidak demam lagi dan batuk tinggal sedikit. Setiap hari saya rebuskan jahe dan gula aren. Kondisi badan saya juga sudah sehat kembali, tidak cumpleng dan ingus sudah tidak keluar. Anak-anak insya alloh tetap semangat berada di dalam rumah, mereka adalah penyemangat kami. Gendis dan Bari tidak pernah mengeluh walau tidak boleh keluar rumah. Terima kasih untuk bu Waluyo dan Yanti untuk kirimannya semoga Alloh membalas semua kebaikan beliau berdua. Hari ini mencuci semua sprei dan mengepel seluruh kamar kecuali…

Hari ke 5 Isolasi Mandiri

Di hari ke 5 isolasi mandiri ini , Ayah masih batuk walaupun tidak sehebat hari-hari kemarin. Kalau malam, kasihan sekali mendengar batuknya tapi tidak bisa membantu. Yang bisa dilakukan hanya membuatkan rebusan jahe dicampur gula aren dan jeruk nipis. Kata ayah kalau malam memang tidak bisa tidur tapi badan jauh lebih enak. Untuk batuk yang saya rasakan masih ada dan lebih sering terjadi kalau malam hari. Untuk hidung rasanya masih panas, ingus masih meler. Alhamdulilah anak-anak gampang, mereka saya kasih madu setiap pagi dan malam, siangnya minum multivitamin dan sari…

Hari ke 4 Isolasi Mandiri

Di hari ke empat isolasi mandiri, batuk ayah tidak berkurang, mengingat sudah 12 hari dia sakit, pasti sangat menderita. Malam ini seperti malam kemarin Ayah tidak bisa tidur, yang dirasakan, udara panas dan sumpek. Mungkin karena sudah 12 hari Ayah terkurung di dalam kamar. Kami memang baru 4 hari isolasi mandiri, akan tetapi untuk memisahkan kamar ayah itu sudah terjadi selama 12 hari. Flu yang saya alami masih sama, hidung rasanya sakit dan panas. Disinilah saya sangat merasakan betul perasaaan stres, galau dan tidak nyaman. Dulu saya berpikir baik-baik saja…

Hari Ke 3 isolasi Mandiri

Pada hari ke 3 ini Ayah Agus kondisinya tidak banyak berubah mengingat dia sudah sakit selama 7 hari ketika dinyatakan positif. Alhamdulilah walau batuk terus berkepanjangan mungkin karena bantuan obat akhirnya Ayah bisa tidur, saturasi menunjukan angka 98. Anak-anak saya berikan madu setiap pagi dan malam kemudian juga minum multivitamin. Kondisi saya masih demam, cumpleng, bersin, hidung sakit dan ingus meler kaya air. Tidak ada semangat untuk masak, sekedar menyiram tanaman apalagi olah raga. Apakah saya terkena mental illness? tidak tahu juga, perasaan saya tidak memikirkan secara mendalam kondisi ini,…

Hari Kedua Isolasi Mandiri

Setelah mendapat kepastian Ayah Agus positif Covid, kami segera prokes ketat walaupun serumah. Keluhan Ayah Agus adalah anosmia, batuk dan demam. Sejak hari pertama saya sudah lapor RT,RW dan Hotline Covid 19. Dari RW langsung tanggap, siangnya kami dikirim sembako lengkap dengan lauk pauk karena kami disuruh untuk isoman sekeluarga. Sayangnya melalui Hotline Covid 19 yang dishare pak RW sangat lambat sekali responnya, saya sudah menghubungi sejak hari Senin sore tapi tidak ada respon, aneh sekali dimana-mana kalau yang namanya Hotline itu pasti fast respon. karena tidak juga ada respon…

Hari Pertama Isolasi Mandiri

Sudah enam hari Ayah demam dengan suhu naik turun disertai batuk, kemudian kami berinisiatif untuk segera memisahkan kamar dan peralatan makan. Cairan desinfektan juga sudah kami beli. Batuk Ayah dari hari ke hari semakin parah disertai indra penciuman yang kurang berfungsi sehingga pada hari Sabtu tanggal 24 Juli 2021 Ayah memutuskan untuk PCR Mandiri di RS Hermina Salatiga. Saat itulah kami sudah menduga kalau Ayah terserang virus COVID-19 dengan gejala anosmia, batuk dan demam. Setelah Hari Sabtu menjalani PCR, maka kami sudah mensterilkan seluruh rumah. Ayah sudah tidak boleh lagi…