Siaga Erupsi Gunung Berapi

Bahaya erupsi gunungapi memiliki dua jenis bahaya berdasarkan waktu kejadian, yaitu bahaya primer dan sekunder. Berikut ini bahaya dari erupsi gunungapi. Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga) lava masif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah. Bahaya ini merupakan campuran material erupsi antara gas dan bebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibat densitas tinggi. Suhu material bisa mencapai 300 – 700°C, kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam.

Aliran lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, suhunya >10.000°C dan dapat merusak segala bentuk infrastruktur. Gas beracun adalah gas vulkanik yang dapat mematikan seketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebut antara lain CO2, SO2, Rn, H2S, HCl, HF, H2SO4. Gas tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.

Lontaran material (pijar). Lontaran material terjadi ketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai 200°C, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer. Hujan abu. Material abu tampak halus dan bergerak sesuai arah angin. Lahar Letusan, lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saat letusan. Air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dan bentuk banjir lahar.

PRABENCANA

  1. Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunungapi.
  2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik.
  3. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
  4. Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
  5. Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.

SAAT BENCANA

  1. Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.
  2. Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai.
  3. Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari abu letusan gunungapi.
  4. Gunakan kacamata pelindung.
  5. Jangan memakai lensa kontak.
  6. Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung.
  7. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.

PASCABENCANA

  1. Kurangi terpapar dari abu vulkanik.
  2. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan.
  3. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan.
  4. Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan.

TINGKAT STATUS GUNUNG BERAPI

LEVEL IV AWAS

Tingkatan yang menunjukkan jelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu atau asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama.

LEVEL III SIAGA

Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual atau pemeriksaan kawah, kegempaan
dan metode lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan.

LEVEL II WASPADA

Peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lain.

LEVEL I NORMAL

Aktivitas gunungapi, berdasarkan pengamatan hasil visual, kegempaan, dan gejala vulkanik lain, tidak memperlihatkan adanya kelainan.

Semoga bemanfaat untuk siaga erupsi gunung berapi.

BACA JUGA: Siaga Bencana Tsunami

Berita Terkait