Laporan Komik Media Pembelajaran

Berikut ini adalah Laporan Komik Media Pembelajaran, semoga bermanfaat sebagai bahan laporan diklat fungsional.

  1. Latar Belakang

Penggunaan media yang tepat akan meningkatkan hasil belajar dan membuat proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan. Komik merupakan media yang memiliki fungsi dalam menyampaikan pesan lewat narasi visual. Media Komik memiliki potensi sebagai penyampai pesan materi pembelajaran melalui dialog pada tokoh komik. Materi pembelajaran dapat disajikan oleh pendidik dengan ilustrasi yang menyenangkan dan dapat disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik.

Komik sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.

  1. Dasar Hukum
  2. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  3. Peraturan – Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).
  4. Peraturan Menteri No 62 Tahun 2013 tentang Pelatihan Pendidikan dan Profesi Guru
  1. Nama Kegiatan

Pelatihan Dalam Jaringan Komik Sebagai Media Pembelajaran

  1. Tujuan

Dalam pelatihan ini memberikan pembekalan bagaimana merancang Komik sebagai media pembelajaran sehingga melalui narasi visual siswa memperoleh pengalaman baru dalam belajar. Komik dalam format digital diharapkan mampu menarik siswa dalam memahami materi belajar dan membantu minat membaca siswa.

V.    Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1)      Hari                      : Senin – Minggu                    

2)      Tanggal                : 30 September – 25 Oktober 2019             

3)       Lama kegiatan     : 32 jam

5)      Tempat                 : Dalam Jaringan pada portal mooc.seamolec.org

VI.  Materi

Materi pada pelatihan daring ini meliputi:

  1. Pengantar Media Komik Sebagai Media Pembelajaran
  2. Pengenalan jenis pengambilan sudut gambar (dasar sinematografi)
  3. Perancangan peta konsep materi dan Skenario Komik
  4. Mengumpulkan Aset Visual
  5. Menyusun Visualisasi Komik
  6. Distribusi Komik dalam grup siswa

Pengenalan komik sebagai media pembelajaran

Secara umum, komik sering diartikan sebagai cerita bergambar hampir serupa media belajar online seperti media belajar fotografi online. Menurut Scout McCloud (dalam Waluyanto, 2005:51) memberikan pendapat bahwa komik dapat memiliki arti gambar-gambar serta lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan mencapai tanggapan estetis dari pembacanya. Komik sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.

Media komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami dan lebih bersifat personal sehingga bersifat informatif dan edukatif (Rohani, 1997:21). Menurut Waluyanto (2005:51) komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pelajar (siswa) dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik.

Berdasarkan definisi di atas, komik pembelajaran merupakan media yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam memahami suatu materi. Penggunaan analogi dan penggambaran cerita dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa untuk memahami suatu materi. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan melalui media komik pembelajaran.

Secara garis besar menurut Trimo (dalam Mariyanah, 2005:25) media komik dapat dibedakan menjadi dua yaitu komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Komik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis buku komik karena dari beberapa lembar dan dibuat menjadi bentuk buku.

Komik memiliki lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran yaitu :

  1. Komik dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar;
  2. Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran;
  3. Komik bersifat permanen;
  4. Komik bisa membangkitkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca;
  5. Komik adalah bagian dari budaya popular ( Gene Yang dalam Wurianto,2009).

Komik sebagai media pembelajaran juga tidak terlepas dari kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut seperti berikut : komik membatasi bahkan memungkinkan membunuh imajinasi; penyampaian materi pelajaran melalui media komik terlalu sederhana; 3penggunaan media komik hanya efektif diberikan pada peserta didik yang bergaya visual (Lestari dalam Wurianto,2009).

Berdasarkan uraian di atas komik memiliki beberapa kelemahan, maka  persiapan penyusunan bahan ajar berupa komik perlu dilakukan dengan baik yaitu gambar pada komik tidak disajikan secara berlebihan agar tidak terjadi penumpulan imajinasi otak, materi yang kompleks tetap disajikan, dan bahan ajar berupa media komik disajikan berbasis komputer melalui program Flip Book Maker.

Teknik pengambilan gambar

Teknik Pengambilan Gambar (Kameramen)

Cara pengambilan Gambar

  1. Bird Eye View yaitu teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada diatas obyek (kamera lebih tinggi dari objek) sehingga hasilnya akan terlihat lebih luas.
  2. High Angel High Angel yaitu teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan sudut pengambilan diatas objek sehingga objek akan terlihat lebih kecil.
  3. Low Angel Low Angel yaitu teknik pengambilan gambar yang dilakukan sudut pengambilan dari arah bawah sehingga objek akan terlihat lebih besar. Teknik Low Angel ini akan memberikan kesan kewibawaan, kuat, dan dominan.
  4. Eye Level yaitu teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek sehingga hasilnya akan terlihat seperti tangkapan pandangan mata seseorang.
  5. Frog Eye Frog Eye yaitu teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan sudut pengambilan sejajar dengan alas kedudukan objek atau lebih rendah sehingga hasilnya akan terlihat seperti tangkapan pandangan mata penonton yang mewakili mata katak

Pengambilan Gambar Berdasarkan Ukuran

  1. Extreme Close Up Extreme Close Up yaitu pengambilan gambar yang hanya menampilkan salah satu bagian tertentu sehingga terlihat lebih detail. Misalnya mata pemain, bibir pemain, dan sebagainya
  2. Big Close Up Big Close Up yaitu pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu. Teknik ini biasanya digunakan untuk menangkap sebuah ekspresi.
  3. Close Up Close Up yaitu pengambilan gambar dari jarak dekat sehingga kelihatan dengan jelas.
  4. Medium Close Up
  5. Medium Close Up yaitu pengambilan gambar yang memperlihatkan bagian dada sampai kepala. Hal ini digunakan untuk mempertegas objek.
  6. Medium Shot Medium Shot yaitu pengambilan gambar dengan jarak sedang. Hampir sama dengan Medium Close Up. Apabila objeknya orang maka cara pengambilannya dari dada sampai kepala.
  7. Knee Shot Knee Shot yaitu pengambilan gambar dari kepala sampai lutut
  8. Full Shot Full Shot yaitu pengambilan gambar secara penuh dari atas hingga bawah (dari kepala hingga kaki)
  9. Long Shot Long Shot yaitu pengambilan gambar secara keseluruhan. Teknik ini biasanya diambil melalui jarak jauh.
  10. Medium Long Shot Medium Long Shot yaitu pengambilan gambar yang menampilkan keseluruhan objek secara utuh.
  11. Extreme Long Shot Extreme Long Shot yaitu pengambilan gambar yang lebih menonjolkan latar belakangnya (gambar diambil dari jarak yang sangat jauh)

Ciri-ciri komik

Komik memiliki beberapa ciri ciri,adapun cirinya antara lain hadir untuk menyampaikan cerita. Namun, berbeda halnya dengan bacaan fiksi dan nonfiksi yang menyampaikan cerita dengan terks verbal, komik hadir lewat gambar dan bahasa, lewat teks verbal dan nonverbal sekaligus. Keterkaitan antara terks verbal dan nonverbal dalam komik sedemikian erat dan tidak dapat dipisahkan tanpa kehilangan roh cerita.

Cerita dan pesan yang ingin disampaikan juga diungkapkan lewat gambar dan bahasa, maka gambar-gambar yang ditampilkan ke dalam bentuk panel-panel itu mesti berurutan, yang satu hadir sesudah yang lain dan berhubungan secara makna. Dalam cerita komik panel-panel gambar lebih dominan daripada teks verbal, dan bahkan banyak panel gambar yang sudah berbicara tanpa unsur bahasa atau dengan unsur bahasa yang terbatas.

  1. Bersifat Proposional
  2. Komik mampu membuat pembaca terlibat secara emosional dalam membaca komik. Pembaca seperti ikut berperan dan terlibat dalam komik menjadi pelaku utama.
  3. Bahasa Percakapan
  4. Bahasa yang digunakan dalam komik biasanya bahasa percakapan sehari-hari,jadi pembaca mudah mengerti dan memahami bacaan komik. Bahasa komik tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami pembaca.
  5. Bersifat Kepahlawanan
  6. Umumnya isi cerita yang ada didalam komik,akan cenderung membuat pembaca mempunyai rasa ataupun sikap kepahlawanan.
  7. Penggambara Watak
  8. Penggambaran watak dalam komik,digambarkan secara sederhana.Penggambaran secara sederhana dilakukan agar pembaca mudah mengerti karakteristik tokoh-tokoh yang terlibat dalam komik tersebut.
  9. Menyediakan Humor
  10. Humor kasar yang tersaji dalam komik akan mudah dipahami seseorang karena memang humor tersebut sering ada dimasyarakat.

Jenis-jenis komik

Sama halnya dengan berbagai genre sastra anak yang lain, komik juga dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori. Dilihat dari segi bentuk penampilan atau kemasan, komik dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

  1. Komik strip (comic strip)
  2. Merupakan komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja, namun dilihat dari segi isi telah mengungkapkan sebuah gagasan yang utuh. Tentu saja karena gambarnya hanya sedikit dan gagasan yang disampaikan juga tidak terlalu banyak, lazimnya hanya melibatkan satu focus pembicaraan seperti tanggapan terhadap berbagai peristiwa dan isu-isu mutakhir. Komik strip secara mudah ditemukan dalam berbagai majalah anak dan surat kabar seperti majalah bobo dan kids fantasi.
  3. Komik buku
  4. Yakni komik yang dikemas dalam bentuk buku dan satu buku biasanya menampilkan sebuah cerita yang utuh. Komik-komik buku biasanya berseri dan satu judul buku komik sering muncul berpuluh seri dan seperti tidak ada habisnya. Komik-komik tersebut ada yang memang menampilkan cerita yang berkelanjutan, tetapi ada juga yang tidak. Maksudnya, antara komik seri sebelum dan sesudah tidak ada kaitan peristiwa dan konflik yang mempunyai sebab akibat.
  5. Komik humor dan petualangan
  6. Komik ini termasuk komik yang sangat digemari oleh anak-anak. Komik humor adalah komik yang secara isi menampilkan sesuatu yang lucu yang mengandung pembaca untuk tertawa ketika menikmati komik tersebut. Aspek kelucuan atau humor dapat diperoleh lewat berbagai cara baik lewat gambar-gambar maupun lewat kata-kata. Komik humor biasanya menampilkan gambar-gambar yang lucu baik dilihata dari segi potongan, ukuran tubuh, tampang, proporsionalitas bagian-bagian tubuh maupun bentuk-bentuk bagian tubuh yang lebih sering terlihat aneh.
  7. Komik petualangan adalah komik yang menampilkan cerita petualangan tokoh-tokoh cerita dalam rangka mencari, mengejar, membela, memperjuangkan, perkelahian atau aksi-aksi lain yang termasuk dalam aksi petualangan. Komik ini menampilkan dua kelompok tokoh, yakni kelompok baik dan kelompok jahat, yang berseberangan memperebutkan sesuatu atau mempertahankan perinsip-prinsip masing-masing dan hamper dipastikan kelompok baiklah yang selalu memenangkan perkelahian itu walaupun sebelumnya banyak terjadi kesulitan.
  8. Komik biografi dan komik ilmiah.
  9. Komik biografi dimaksudkan sebagai kisah hidup seorang tokoh sejarah yang ditampilkan dalam bentuk komik. Biografi tokoh yang bersangkutan biasanya telah ditulis dalam bentuk buku biografi yang semata-mata menggunakan lambang verbal. Komik ini selalu berkaitan dengan aspek lain sesuai dengan ketokohan tokoh yang dikomikkan misalnya, aspek sejarah, seni, religious, dan lain-lain.
  10. Komik ilmiah merupakan campuran antara narasi dan komik, dalam komik ilmiah tekanan ada pada proses penemuan dan barang temuannya. Contoh buku campuran narasi dan komik dalam seri penemuan yang dimaksud antara lain penemuan telepon, penemuan televise, penemuan pesawat terbang, penemuan mobil penemuan film, dan lain-lain. Buku tentang komik yang ditulis dengan kemasan komik Understanding Comics (Scott McCloud) yang dirujuk pada tulisan ini tampaknya dapat dikategorikan sebagai komik ilmiah murni karena lebih banyak berisi uraian konseptual dan tanpa unsure biografi tokoh

Komik Edukasi

Komik edukasi memiliki 2 fungsi : Pertama adalah fungsi hiburan dan Kedua dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung  untuk tujuan edukatif. Hal ini karena kedudukan komik yang semakin berkembang ke arah yang baik karena masyarakat sudah menyadari nilai komersial dan nilai edukatif yang biasa dibawanya.

  1. Komik Promosi (Iklan)
  2. Komik juga mampu menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak, Sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan promosi sebuah produk. Visualisasi komik promosi ini biasanya menggunakan figur superhero.
  3. Komik Wayang
  4. Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita wayang, yaitu Mahabharata yang menceritakan perang besar antara Kurawa dan Pandawa maupun cerita Ramayana yang bercerita tentang penculikan Dewi Shinta. Komik jenis ini di Indonesia muncul di tahun 60-70-an dengan beberapa komik yang mengawali masa ini yaitu; Lahirnya Gatotkatja (Keng Po), Raden Palasara karya Johnlo, Mahabharata karya R.A Kosasih yang sangat terkenal terbitan melodi dari Bandung.
  5. Komik Silat
  6. Komik silat sangatlah popular, karena tema-tema silat yang didominasi oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi idola. Misalkan Jepang dengan ninja dan samurainya atau China dengan kungfunya. Sebut saja Naruto.

Macam-macam komik lainnya,yaitu:

  1. Komik Kartun/ Karikatur

Dimana komik yang isinya hanya berupa satu tampilan, komik ini didalamnya berisi beberapa gambar tokoh yang digabungkan dengan tulisan- tulisan. Tujuan komik ini biasanya mengandung unsur kritikan, sindiran, dan humor. Sehingga dari gambar(kartun/tokoh) dan tulisan tersebut mampu memberikan sebuah arti yang jelas sehingga pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya dari komik tersebut.

  • Komik Potongan

Komik potongan adalah penggalan-penggalan gambar yang di gabungkan menjadi satu bagian / sebuah alur cerita pendek (cerpen). Tetapi  isi dari ceritanya tidak harus selesai disitu bahkan ceritanya bisa di buat bersambung dan di buat sambungan ceritanya lagi. Komik ini biasanya terdiri dari 3-6 panel bahkan lebih. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian komik potongan ini ceritanya  juga dapat berisi cerita yang humor, cerita yang serius nan asik untuk dibaca setiap epsisodenya hingga tamat ceritanya.

  • Komik Tahunan

Komik ini biasanya terbit setiap satu bulan sekali bahkna bisa juga satu tahun sekali. Penerbit biasanya akan menerbitkan buku- buku komik baik itu cerita putus maupun serial putus.

  • Komik Onlinew (Web Online)

Selain media cetak, adapula media online. Dengan adanya media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas daripada media cetak. Komik Online lebih menguntungkan daripada komik media cetak, karena dengan biaya yang sangat relatif lebih murah kita bisa menyebar luaskan komik yang bisa dibaca siapa saja.

  • Buku Komik

Buku komik adalah suatu cerita yang berisikan gambar- gambar, tulisan, dan cerita yang dikemas dalam sebuah buku. Buku komik ini sering kita jumpai bahkan mungkin sering kita baca. Buku komik sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya di dalam komik ini berisikan 32 halaman tetapi ada juga komik yang berisi 48 halaman dan 64 halaman. Komik ini biasanya berisikan cerita lucu, cerita cinta (cerita remaja), superhero(pahlawan).

Tindak Lanjut yang harus dilaksanakan guru

Guru setelah mengikuti kegiatan ini telah melakukan tindak lanjut berupa:

a.  Menyiapkan bahan ajar digital

b.  Mengubah bahan ajar manual menjadi Komik

c.  Menyiapkan anak mengenal Komik

VIII.   Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam  peningkatan mutu KBM dan siswanya.

Dampak yang dicapai melalui Komik Sebagai Media Pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Memahami Pelatihan Komik Sebagai Media Pembelajaran dalam jaringan dan menjadi bagian SEAMEO School Network.
  2. Menjadi  narasumber bagi siswa yang ingin mengenal Komik Sebagai Media Pembelajaran.
  3. Menjadi fasilitator bagi siswa yang ingin belajar Komik Sebagai Media Pembelajaran.
  4. Menyiapkan bahan ajar menjadi bentuk Komik Sebagai Media Pembelajaran.
  5. Melakukan inovasi dalam KBM melalui Komik Sebagai Media Pembelajaran.

IX.   Penutup

       Peningkatan kapasitas guru menjadi menjadi sesuatu yang harus dilakukan. Karena perkembangan zaman bergerak sangat cepat. Model peningkatan kapasitas pun mesti disesuaikan dengan kondisi kekinian. Yaitu bersentuhan dengan dunia digital. Melalui Komik Sebagai Media Pembelajaran kemampuan guru menjadi lebih terasah lagi.

Semoga bermanfaat.

BACA JUGA: Unduh Laporan Diklat Desain Infografis

Berita Terkait