Model CIPPO (Context, Input, Process, Product, Outcome)

Model CIPPO merupakan model yang paling banyak dikenal. Model ini awalnya bernama CIPP dikembangkan oleh Stufflebeam di tahun 1965 sebagai hasil usahanya mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). CIPP merupakan akronim dari Context Evaluation, Input Evaluation, Process Evaluation, dan Product Evaluation. Model CIPP kemudian disempurnakan dengan satu komponen O, yakni Outcome, sehingga menjadi CIPPO. Model CIPP hanya sampai pada pengukuran Output (Product), tetapi CIPPO sampai pada tahapan implementasi dari product (Outcome). Penambahan outcome dimaksudkan untuk melihat dampak yang diperoleh dari rancangan program yang dibuat..Model CIPPO memandang sebuah program sebagai sebuah sistem, dengan demikian, jika evaluator (guru) memilih menggunakan model ini maka proses analisis haru berdasarkan komponen-komponen yang dimiliki.

Komponen CIPPO dijelaskan sebagai berikut:

  1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation) berfungsi untuk menggambarkan dan merinci berkaitan dengan lingkungan, kebutuhan yang belum terpenuhi, siapa yang dilayani, dan tujuan program. Evaluasi Konteks dapat mendiagnostik suatu kebutuhan yang seharusnya tersedia.
  2.    Evaluasi Masukan (Input Evaluatio) maksud dari evaluasi masukan untuk menilai kemampuan awal peserta didik dan sekolah dalam menunjang program, antara lain kemampuan sekolah dalam menyediakan sarana prasarana dan lainnya. Pertanyaan yang berkenaan dengan input mengarah pada “pemecahan masalah” sehingga mendorong implementasi program. Evaluasi input juga bertujuan untuk menyediakan informasi untuk selanjutnya menentukan bagaimana sumber daya yang tersedia dapat mendukung pelaksanaan program.
  3. Evaluasi Proses (Process Evaluation) terkait dengan “apa” (what) kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa” (who) yang menjadi penanggung jawab program, “kapan” (when) kegiatan dilaksanakan dan selesai. Dalam model CIPPO, evaluasi proses diarahkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Evaluasi Proses merupakan pengecekan berkelanjutan atas implementasi rencana.
  4. Evaluasi Produk (Product Evaluation) bertujuan untuk mengukur, menginterpretasikan dan menilai pencapaian program. Evaluasi produk diarahkan pada hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi setelah ada masukan atau input.
  5. Evaluasi Keluaran (Outcome Evaluation) merupakan evaluasi berkaitan dengan manfaat menunjuk pada hasil keluaran dari implementasi program, seberapa besar manfaat program bagi guru, peserta didik, sekolah, dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di kelas.

Model Evaluasi CIPPO dapat digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran, kurikulum yang digunakan di sekolah, hingga desain pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam implementasinya guru atau evaluator tinggal menggembangkan indikator-indikator dan atau kriteria untuk setiap komponen.

(membutuhkan gambar evaluasi CIPPO yang sesuai konteks kita)

sumber: Seri Guru Belajar Pengelolaan Sekolah Inklusif Kemdikbud

Berita Terkait