Pengertian disabilitas fungsional oleh WHO adalah hal yang menghambat atau mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas karena suatu kondisi. Contoh, peserta didik tidak dapat membaca ukuran tulisan “awas” atau sulit membaca tulisan di papan tulis, atau sulit berjalan dan menaiki tangga, atau sulit mengikuti aturan, atau sulit berteman, dan lain-lain.
Identifikasi disabilitas fungsional dilakukan untuk memberikan informasi dan membantu guru mengidentifiksai dalam menentukan ragam dan tingkat disabilitas fungsional yang ditemukan pada siswa dengan mengisi instrumen PBS. Kita seharusnya mulai berpikir dan melihat kesulitan apa saja yang ditemukan pada peserta didik dalam melakukan aktivitas, dalam berpartisipasi dalam pembelajaran. Tidak lagi melihat gangguan pada bagian anggota tubuh, dan tidak terlalu berpikir tentang penyebab peserta didik mengalami kesulitan, yang haru kita pikirkan adalah bagaimana peserta didik dapat memaksimalkan potensi yang dia miliki, mereduksi hambatan yang dia alami, dan memenuhi kebutuhan belajarnya.
Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional dapat dilakukan oleh siapa saja. Guru atau sekolah akan lebih tepat dan sesuai untuk melihat kesulitan yang dialami peserta didik dalam aktifitas dan partisipasi di lingkungan sekolah, dan tidak tepat bagi guru untuk menentukan atau melabeli peserta didik “A” adalah penyandang disabilitas Autis, peserta didik “B” penyandang disabilitas lamban belajar, dan lain sebagainya. Untuk menentukan hal tersebut guru tidak mempunyai kewenangan. Oleh karena itu, biarkan tenaga medis/psikolog yang melakukan hal tersebut, karena mereka punya kewenangan untuk hal tersebut.
Berikut adalah instrumen profil belajar siswa
Unduh instrumen profil belajar siswa silahkan klik disini.
sumber: Seri Guru Belajar Pengelolaan Sekolah Inklusif Kemdikbud