Di hari ke empat isolasi mandiri, batuk ayah tidak berkurang, mengingat sudah 12 hari dia sakit, pasti sangat menderita. Malam ini seperti malam kemarin Ayah tidak bisa tidur, yang dirasakan, udara panas dan sumpek. Mungkin karena sudah 12 hari Ayah terkurung di dalam kamar. Kami memang baru 4 hari isolasi mandiri, akan tetapi untuk memisahkan kamar ayah itu sudah terjadi selama 12 hari.
Flu yang saya alami masih sama, hidung rasanya sakit dan panas. Disinilah saya sangat merasakan betul perasaaan stres, galau dan tidak nyaman. Dulu saya berpikir baik-baik saja selama isolasi mandiri, akan tetapi ternyata stres juga. Saya terkena mental illness sampai flu saya ga sembuh-sembuh. Saya harus kuat demi Ayah dan anak-anak, tidak boleh sakit, SEMANGAT. Harus bisa menyemangati diri sendiri.
Sorenya saya paksa untuk treadmill agar fisiknya segar, tidak mengapa mentalnya lagi breakdown. Tidak usah memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja. Tidak dosa untuk merasa sedih, stres dan galau, dinikmati saja. Yang penting jangan lama-lama.

Terima kasih kepada teman-teman, ibu Ery yang sudah mengirim buah-buahan. Mba Linda dan mba ika untuk kiriman kuenya. Beruntung dikelilingi oleh teman-teman yang baik hati.
Salatiga, 30 Juli 2021