Masalah stunting sekarang menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia. Khususnya Kementerian Kesehatan dan pihak terkait lainnya. Banyak orang tua yang belum paham tentang stunting dan cara pencegahannya.
Pengertian Stunting
Stunting atau perawakan pendek adalah gangguan pertumbuhan yang mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi. Stunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Penyebab stunting menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yakni faktor lingkungan dan genetik.
Lingkungan adalah aspek penting yang masih dapat diatasi sehingga perawakan pendek dapat diminimalisir.
Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak.
Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Namun sebagian besar stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.
Pencegahan Stunting
1. Upaya tindakan pencegahan stunting dimulai dari masa kehamilan.
Bagi ibu hamil, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.
2. Melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:
- setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan
- setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun
- setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun
- setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun
3. Memberikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai
4. Mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar
sumber: health.detik.com
foto: uclg-aspac.org