Topografi Wilayah Indonesia

Topografi wilayah Indonesia dapat diklasifikasikan: (a) dataran rendah, (b) dataran tinggi, dan (c) gunung dan pegunungan (perbukitan). Topografi tersebut terbentuk oleh tenaga endogen yang dipengaruhi oleh letak geologisnya dan tenaga eksogen yang dipengaruhi oleh letak astronomis dan letak geografisnya.

Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan relief daratan yang mempunyai ketinggian kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Dataran rendah pada umumnya merupakan suatu bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan ketinggian antara tempat yang satu dengan tempat lainnya. Di Indonesia banyak dijumpai dataran rendah sebagai hasil pengendapan (sedimentasi) material yang dibawa oleh sungai ke muara. Oleh karena itu, hampir muara sungai-sungai besar di Indonesia terbentuk dataran rendah hasil peristiwa sedimentasi yang sering dikenal dengan dataran alluvial.

Sumber: https://www.geologinesia.com/2019/12/pengertian-dataran.html Gambar 2.2. Dataran Rendah Maros

Di Indonesia, dataran alluvial antara lain terdapat di Pulau Sumatera bagian timur dari wilayah provinsi Nangroe Aceh Darussalam sampai wilayah provinsi Lampung. Wilayah Pulau Jawa bagian utara, barat, selatan dan timur, Pulau Kalimantan serta pulau Papua bagian utara, selatan dan barat. Di pulau-pulau lain juga terdapat alluvial tetapi ukurannya sempit.

Dataran rendah pada umumnya memiliki penduduk lebih padat hal ini karena dekat dengan sumber air, kemudahan transportasi, serta sarana penghidupan banyak dibangun di sini. Kegiatan utama penduduk di daerah ini umumnya adalah pertanian karena tanahnya subur dengan sistem pengairan yang baik. Namun wilayah ini memiliki potensi untuk banjir bila musim hujan tiba. Dan di daerah dekat pantai juga rawan mengalami bencana tsunami.

Dataran Tinggi

Sumber: http://ranselkecil.com/dataran-tinggi-dieng-dari-telaga-hinggapuncak-gunung/ Gambar 2.3. Dataran Tinggi Dieng

Dataran tinggi merupakan relief daratan yang relatif landai dengan ketinggian antara 200-1000 m di atas permukaan air laut. Dalam istilah lain dataran tinggi dikenal pula dengan istilah plateu. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil proses endogen dan eksogen.

Beberapa dataran tinggi yang terdapat di Indonesia antara lain: dataran tinggi Gayo di provinsi Nangroe Aceh Darussalam, dataran tinggi Brastagi di provinsi Sumatera Utara, dataran tinggi Bandung di provinsi Jawa Barat, dataran tinggi Dieng (Dieng Plateu) di provinsi Jawa Tengah, dataran tinggi Batu di Malang Jawa Timur, dan lain sebagainya.

Dataran tinggi yang terbentuk oleh proses vulkanisme pada umumnya merupakan dataran Indonesia yang subur, dan hampir sebagian besar dataran tinggi di wilayah Indonesia tergolong subur, sehingga terkenal sebagai kawasan penghasil sayur-mayur.

Gunung, Pegunungan, dan Perbukitan

Gunung merupakan bentuk cembungan di permukaan bumi yang umumnya terbentuk oleh peristiwa alam vulkanisme maupun tektonisme. Vulkanisme merupakan proses naiknya magma dari dalam bumi menuju permukaan bumi. Sedangkan tektonisme adalah pergerakan lempeng kulit bumi yang mengakibatkan terjadinya pelipatan atau patahan.

Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Kawasan pegunungan diidentifikasikan sebagai daratan yang memiliki kemiringan lereng yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan dataran dan mempunyai ketinggian di atas 1000 meter. Adapun perbukitan adalah daerah yang mirip dengan pegunungan, namun memiliki ketinggian yang lebih rendah (antara 500 sampai 750 meter di atas permukaan laut). Daerah pegunungan terjadi oleh proses tenaga asal dalam (endogen). Tenaga asal dalam pembentuk pegunungan di wilayah Indonesia disebabkan karena letak geologisnya.

Daerah Pantai (Pesisir) dan Aktivitas Penduduknya

Negara Kesatuan Republik IndonesIa adalah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua setelah negara Kanada. Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi segenap bangsa Indonesia termasuk peserta didik sekalian untuk mempelajarinya. Apakah Ananda tinggal di daerah pantai? Jika Ananda tinggal di daerah pantai, sebutkan pantai apa namanya dan terletak di mana? Untuk memahami daerah pantai dan pesisir perhatikan dengan cermat gambar berikut ini!

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra_Barat Gambar 2.6. Kawasan Pesisir

Daerah pantai merupakan daerah pertemuan antara wilayah daratan dengan wilayah perairan yang luas (laut atau lautan). Daerah pantai yang bertemu dengan dataran rendah akan menghasilkan pantai yang landai, sedangkan jika bertemu dengan tebing akan menghasilkan pantai yang terjal (cliff). Daerah pantai biasanya dapat dibedakan menjadi dua wilayah (zona), yaitu : (1) zona yang selalu kering berupa daratan atau selalu basah berupa laut atau lautan, dan (2) zona yang kadang kering sebagai daratan dan kadang basah sebagai perairan. Zona ke-2 yaitu zona yang kadang basah tertutup air dan kadang kering menjadi daratan inilah yang dikenal dengan zona neritis atau daerah pesisir. Zona ini tempat berlangsungnya kegiatan pasang surut air laut. Untuk memahaminya perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 2.7. menggambarkan kondisi pantai pada saat air laut surut, sehingga wilayah tersebut menjadi daratan, sedangkan pada Gambar 2.8. menggambarkan ketika air laut pasang, sehingga wilayah tersebut menjadi tertutup oleh air laut. Inilah fenomena yang terjadi pada daerah pesisir di Indonesia.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000. Indonesia memiliki potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia yang kaya dan beragam sumber daya alamnya telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makanan utama, khususnya protein hewani, sejak berabadabad yang lalu. Selain menyediakan berbagai sumber daya tersebut, wilayah pesisir dan lautan Indonesia memiliki berbagai fungsi lain, seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, rekreasi dan pariwisata, kawasan pemukiman, jasa-jasa lingkungan (environmental service), sumber energi, sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan perlindungan, dan sistem penunjang kehidupan serta fungsi ekologis lainnya. Perhatikan gambar berikut ini!

Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alamnya, baik sumber daya yang dapat diperbaharui maupun sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut terbesar di dunia, karena memiliki ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, terumbu karang, dan padang lamun, yang sangat luas serta beragam.

Selengkapnya Modul Topografi silahkan klik disini.

MODUL TERKAIT

Modul Letak wilayah dan keadaan alam Indonesia

Modul Keadaan alam wilayah Indonesia

Modul Letak Indonesia dan sumber daya alam

Modul Keadaan Penduduk Indonesia

Modul Interaksi antar ruang

Modul Interaksi sosial

Modul Lembaga sosial

Modul Konsep kebutuhan dan kelangkaan

Modul Kegiatan ekonomi

Modul Permintaan, penawaran, harga, pasar

Modul Peran kewirausahaan

Modul Masyarakat masa Pra aksara

Modul Masyarakat masa Hindu Budha

Modul Masyarakat masa Islam

sumber: modul IPS SMP Terbuka

Berita Terkait