Pengantar
Pengertian akomodasi pembelajaran (Lerner&Kline, 2006) adalah penyesuaian dan modifikasi program pendidikan untuk memenuhi kebutuhan anak dengan kebutuhan khusus, akomodasi dalam pembelajaran yang diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus tetap mengacu pada dua prinsip pembelajaran. Jadi akomodasi dapat diartikan sebagai perubahan berupa penyesuaian dan modifikasi yang dibeikan untuk siswa berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Piaget (dalam Carpendale, Muller,&Bilbok, 2008: 799), berpendapat bahwa pengetahuan dibangun atas dua proses yakni scheme, proses asimilasi dan proses akomodasi. Akomodasi adalah proses dimana anak memperluas dan memodifikasi representasi-representasi mental mereka tentang dunia, pengalaman-pengalaman baru.Sedangkan Kaufmann dan Hallahan (2006: 57) mengatakan tentang akomodasi, “… changes in the delivery of instruction, type of student performance, or method of assessment which do not significantly change the content or conceptual difficulty of the curriculum.”
Kesiapan Guru
Berkenaan intervensi guru dalam pembelajaran untuk peserta didik ABK, Kaufman dan Hallahan (2006: 19) memberikan poin-poin penting yang baik dilakukan oleh guru, yaitu:
- Memaksimalkan akomodasi kebutuhan individu peserta didik
- Evaluasi kemampuan dan ketidakmampuan peserta didik
- Merujuk pada evaluasi
- . Berpartisipasi dalam pertemuan dengan para ahli
- Berpartisipasi dalam perancangan program individu
- Menjalin komunikasi dengan orang tua atau wali
- Berkolaborasi dengan ahli profesional dalam memaksimalkan kemampuan peserta didik
Aspek yang Diakomodasi
Akomodasi dalam hal materi
Menurut Swason (dalam Pujaningsih, 2010: 200-201), bentuk pengajaran yang baik untuk anak berkebutuhan khusus lamban belajar adalah:
- Bertahap, merupakan suatu proses yang dilakukan dengan beberapa langkah atau urutan peningkatan
- Drill, meliputi pengulangan dan praktik.Pembelajaran dalam bentuk drill dilakukan dengan dilakukan pengulangaan setiap hari, pengulangan dalam latihan, dan pemberian pembahasan materi secara bertahap.
- Pembagian materi, materi yang diberikan dalam satu pembelajaran tidak diberikan secara langsung di awal. Namun, dibagi menjadi beberapa bagian. Materi tersebut diberikan kepada peserta didik satu persatu sehingga dapat membantu peserta didik untuk memahami sedikit demi sedikit, pada akhirnya materi itu disatukan dan digabungkan di akhir menjadi satu kesatuan.
- Pertanyaan dan jawaban langsung, adalah saat dimana guru bertanya kepada peserta didik slow learner secara langsung dan peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut secara langsung. Pertanyaan langsung yang diberikan guru ke peserta didik dapat memfokuskan peserta didik untuk tetap memperhatikan materi pelajaran. Selain itu, guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik.
- Kontrol tingkat kesulitan, dapat dilakukan dengan memperhatikan tingkatan pengetahuan. Tingkat kesulitan dimulai dari tingkat yang paling mudah, meningkat menuju tingkat yang lebih sulit.
- Penggunaan teknolog, guru memberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang ada dengan semaksimal mungkin. Sehingga, dalam pembelajaran peserta didik terbantu dalam menangkap informasi yang ada. Teknologi yang dapat digunakan seperti kalkulator, komputer, LCD, OHP, dan lain-lain.
- Pemberian contoh pemecahan masalah oleh guru, guru memberikan contoh dan langkah dalam pemecahan masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan variasi pembelajaran menggunakan berbagai pendekatan.
- Pembelajaran pada kelompok kecil, dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami pembelajaran. Tutor sebaya dalam kelompok kecil dapat saling membantu peserta didik untuk memahami informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. Pembentukan kelompok memungkinkan kerjasama antar peserta didik dan saling membantu ketika mengalami kesulitan, selain itu pengelompokkan juga mampu menigkatkan partisipasi peserta didik.
- Pemberian isyarat-isyarat tertentu, untuk peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus dalam segi fisik, pemberian isyarat-isyarat tertentu menjadi suatu hal pokok yang tidak boleh dilupakan.
Pemberian tugas dan penilaian
Guru memberi bantuan saat anak mengajarkan tugas atau guru memberikan tugas soal dengan urutan tingkat kesulitan dari yang rendah ke tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan secara bertahap. Pemberian tugas dengan peningkatan urutan tingkat kesulitan dapat menuntun peserta didik dalam membangun konsep yang matang. Dengan konsep yang matang diharapkan dapat mengupayakan peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.Alternatif dalam mengevaluasi anak berkebutuhan khusus dalam kelas reguler dapat dilakukan dengan cara berikut
- Evaluasi sesuai dengan standar dan dengan cara yang sama dengan peserta didik lain.
- Evaluasi sesuai dengan standar namun disertai dengan akomodasi tertentu. Evaluasi ini disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak.
- Evaluasi alternatif dengan standar kesulitan yang sama dengan peserta didik lain.
- Evaluasi alternatif dengan standar kesulitan yang disesuaikan dengan kemampuan anak.
Akomodasi dalam proses evaluasi dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu:
- Penyampaian soal, guru menyampaikan soal dengan mengulang intruksi, membacakan.
- Cara menjawab soal, misal: peserta didik tidak harus menuliskan jawaban namun ia dapat menandai jawaban sesuai di buku.
- Tempat, misal untuk peserta didik dengan perhatian terbatas, dapat mengikuti ulangan di ruangan terpisah yang agak sepi.
- Waktu: pemberian waktu yang lebih banyak dengan jeda untuk istirahat.
Tuntutan Waktu
Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Dengan motivasi tinggi anak akan senang untuk belajar dan berusaha untuk memahami materi yang disampaikan.
Hal yang dapat guru lakukan dalam memberikan penyampaian materi agar menarik perhatian peserta didik adalah dengan membuat permainan atau kegiatan menyenangkan lainnya. Anak yang memiliki kebutuhan khusus pada umumnya memerlukan tuntutan waktu dan tambahan waktu yang lebih banyak. Oleh karena itu merupakan sebuah tantangan untuk guru untuk dapat memberikan akomodasi dalam tuntutan waktu yang tepat.
Akomodasi untuk ABK
Kemudian Thurlow (2005:5) juga mengemukakan tentang akomodasi yang diberikan untuk anak dengan kebutuhan khusus dapat dikatagorikan menjadi :
- Akomodasi penyajian, termasuk pemberian huruf Braille, membaca keras, reading/re-reading/clarification of directions, dan sign interpretation
- Sarana dan prasarana akomodasi seperti peralatan amplifikasi, audio-/video-kaset, kalkulator, dan peralatan lainnya
- Akomodasi responsetermasuk penggunaan komputer, dokumen, pengecekpengucapan, dan penulisan di lembar tes
- Perencanaan dan waktu akomodasi (termasuk perpanjangan waktu, pengulangan tes, tes pada waktu peserta didik mampu, dan penggunaan jam istirahat)
- Akomodasi lingkungan (termasuk administrasi individu, pembagian ruangan, administrasi kelompok kecil, dan administrasi rumah peserta didik
sumber: Modul Bimtek Guru Pembimbing Khusus GTK Pendidikan Inklusif