Perbedaan Countenance dan CIPP

CIPP merupakan sebuah model evaluasi yang menggunakan pendekatan yang berorientasi pada manajemen (management-oriented evaluation approach) atau disebut sebagai bentuk evaluasi manajemen program (evaluation in program management). Model CIPP berpijak pada pandangan bahwa tujuan terpenting dari evaluasi program bukanlah membuktikan (to prove), melainkan meningkatkan (to improve).

Karenanya, model ini juga dikategorikan dalam pendekatan evaluasi yang berorientasi pada peningkatan program (improvement-oriented evaluation) atau bentuk evaluasi pengembangan (evaluation for development). Artinya, model CIPP diterapkan dalam rangka mendukung pengembangan organisasi dan membantu pemimpin dan staf organisasi tersebut mendapatkan dan menggunakan masukan secara sistematis supaya lebih mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan penting atau, minimal, bekerja sebaik-baiknya dengan sumber daya yang ada.

Perbedaan Countenance dan CIPP

Model-model lain yang termasuk dalam pendekatan yang berorientasi pada peningkatan program ialah Countenance dan formatif dan ketiga model CIPP. Countenance dan formatif ini mempunyai selain persamaan juga perbedaan.

  1. Dalam model Countenance, evaluator sangat disarankan untuk melakukan evaluasi selama program berlangsung, sedangkan evaluasi dengan model CIPP dapat dilakukan ketika program belum dimulai dan selama program berlangsung.
  2. Model Countenance dilatari oleh motivasi untuk secara langsung membantu para staf suatu program dan guru-guru, sementara model CIPP ditujukan untuk melayani kebutuhan orang orang yang merencanakan dan melaksanakan program.
  3. Perbedaan terakhir antara kedua model ini ialah bahwa keputusan dalam model Countenance merupakan keputusan yang diperoleh dan dianalisis dari semua orang dan pihak yang tertarik dengan program, sedangkan keputusan dalam model CIPP berupa penilaian apakah kebutuhan kebutuhan sasaran program sudah atau belum terpenuhi.

Dengan demikian, model CIPP mempunyai kelebihan-kelebihan daripada model Countenance dan model formatif. Dibandingkan dengan model evaluasi formatif, model CIPP lebih lengkap sebab model ini mencakup evaluasi formatif dan sumatif. Untuk mengembangkan suatu program, evaluasi sumatif sesungguhnya lebih penting ketimbang evaluasi formatif.

Evaluasi formatif atau proaktif dimaksudkan untuk mengambil keputusan, sedangkan evaluasi sumatif atau retroaktif terutama untuk memberikan informasi tentang akuntabilitas. Evaluasi konteks, input, proses, dan produk dapat dipraktikkan dalam rangka pengambilan keputusan (peran formatif) dan penyajian informasi mengenai akuntabilitas (peran sumatif).

sumber: https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/download/551/488

Berita Terkait