Imunisasi lawan hoaks melalui gerakan literasi

Artikel yang saya tulis tentang imunisasi hoaks melalui gerakan literasi dibawah ini dimuat di portal Republika.co.id.

Dewasa ini berbagai macam berita hoaks telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Tanpa disadari kita dikelilingi oleh berbagai informasi hoaks.

Banyak orang menganggap hoaks sebagai sesuatu hal yang sepele,rata-rata kita tidak pernah menyadari bahwa hoaks menyimpan potensi permasalahan yang sangat besar. Berita hoaks dapat mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Banyak orang ingin dianggap pintar dan menunjukkan identitas dirinya di berbagai komunitas dengan cara membagikan berbagai informasi tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut, hal inilah yang menyebabkan penyebaran hoaks menjadi sangat cepat.

Dengan adanya kemajuan teknologi, hoaks dan media sosial menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan, peranan media sosial dalam penyebaran hoaks menjadi sangat vital. Melalui media sosial, masyarakat saling terhubung dan berbagi berbagai macam informasi.

Banyak manfaat yang bisa diambil dengan adanya media sosial ini, akan tetapi dampak negatif dengan adanya media sosial seperti penyebaran hoaks juga tidak bisa dihindari. Saat ini media sosial digunakan secara bersamaan untuk menyebarkan berita hoaks, cara penyebaran seperti ini menyebabkan sebuah berita hoaks dapat dengan mudah menjadi viral.

Kata viral didefinisikan sebagai hal-hal yang mudah menyebar di internet, sedangkan dalam dunia kesehatan kata viral disebut sebagai suatu hal yang berhubungan dengan virus. Penyebaran hoaks yang sangat cepat dan luas melalui internet disebut sebagai viral karena pola penyebarannya mirip dengan penyebaran virus.

Jadi hoaks bisa diibaratkan seperti virus yang mudah menyebar dan sangat berbahaya. Berbeda dengan bakteri yang bisa dimatikan dengan antibiotik,pengobatan untuk infeksi virus lebih sulit untuk dilakukan.

Cara yang paling efektif untuk mengalahkan virus adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh yaitu melalui pemberian vaksin atau disebut sebagai imunisasi. Melalui imunisasi, sistem imun tubuh akan membentuk antibodi yang dapat memberikan perlawanan jika ada virus yang masuk ke dalam tubuh.

Seperti halnya virus di atas, hoax juga tidak mudah untuk dimatikan. Tidak ada obat yang benar-benar sanggup untuk menghilangkan hoax.Secanggih dan semahal apapun cara dan alat yang digunakan untuk mematikan hoax, hoax akan selalu berevolusi dangan cara baru dan menjadi lebih canggih.

Oleh karena hal tersebut, perlu digunakan cara yang lain untuk mengalahkan hoax sebagaimana cara yang digunakan untuk mengalahkan virus yaitu menggunakan imunisasi hoax. Melalui imunisasi hoax masyarakat tidak dihindarkan dari penyebaran hoax tetapi masyarakat diedukasi agar memiliki antibodi untuk melawan hoax.

Dengan cara ini masing-masing individu di masyarakat tidak akan mudah untuk terinfeksi virus hoax sehingga tidak akan menularkan virus hoax tersebut kepada orang lain. Ketika hal ini terjadi, mata rantai penyebaran hoax akan terputus dan akhirnya virus hoax akan mati dengan sendirinya.

Tulisan selengkapnya silahkan klik di laman Republika.co.id

Berita Terkait