#11a Kenapa kami mau menjadi guru?

Sesi perkuliahan ini masih berada di hari ke – 11 short course saya di negeri Sakura akan tetapi tulisan ini saya pisah dengan tulisan sebelumnya supaya lebih enak untuk di baca.


Setelah sesi presentasi guru untuk menceritakan agenda kegiatan selama satu hari selesai maka perkuliahan siang hari ini dilanjutkan diskusi mengangkat tema hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sekolah.

Beberapa hasil diskusi mereka adalah:
Kelompok yang pertama diwakili oleh Mr. Yukata dia menjelaskan tentang ekstrakulikuler yang ada di SD, dia menjelaskan bahwa ekstrakulikuler di SD itu tidak begitu penting yang paling penting adalah ekstrakulikuler di tingkat pendidikan SMP. Setiap daerah mempunyai jenis kegiatan ekstrakulikuler yang berbeda.

Mr. Yukata juga mengungkapkan bahwa guru-guru di Jepang walaupun mereka sangat sibuk mengajar dan mengerjakan administrasi mengajar tetapi tetap merasa dekat dengan siswanya. Para guru ini merasa senang dan menjiwai sekali peran seorang guru. Para guru beranggapan bahwa menjadi seorang guru tidak akan bisa kaya akan tetapi rasa cinta ke anak-anak itu lebih dari segalanya.

Kelompok yang lain membahas tentang kegiatan belajar kelompok yang dilakukan oleh anak SD dan anak SMP satu atap di lingkungan sekolahnya. Salah satunya anak SD disuruh untuk melihat bagaimana pembelajaran anak SMP di kelas, biasanya ini dilakukan oleh sekolah yang SD dan SMP nya berada dalam satu lokasi.

Kemudian kelompok selanjutnya membahas tentang pekerjaan, rumah tangga dan pribadi seorang guru. Seperti seorang guru di Jepang selalu ikut makan siang bersama muridnya. Di acara makan siang tersebut guru bersama siswa menyiapkan makan siang dan guru harus mengawasi serta memastikan murid makan dengan asupan gizi yang seimbang.

Selain dekat dan selalu memperhatikan kondisi murid-muridnya, seorang guru juga harus bisa membagi waktu dengan baik, walaupun seorang guru itu sibuk mereka tetap meluangkan waktu untuk menyalurkan hobinya.

Setelah para mahasiswa mengemukakan hasil diskusi maka para dosen mulai menanggapi. Di kelas ini saya melihat ada lima dosen yang berada di ruangan untuk ikut dalam diskusi dan memberikan umpan balik atas semua permasalahan yang dihadap guru.

Beberapa tanggapan dari para dosen yang saya sempat tulis adalah di Jepang ada dua profesi yang sangat penting yaitu dokter dan guru, jika dokter berhubungan dengan kondisi nyawa seseorang maka guru mengajari ilmu serta budi pekerti anak. Dapat dikatakan bahwa dua profesi tersebut akan mempengaruhi profesi di bidang yang lain.

Salah satu dosen juga mengungkapkan bahwa seorang mahasiswa atau siswa harus mempunyai idola gurunya sehingga jika suatu saat tenaga kita habis maka tetap bersemangat karena ada contoh yang dijadikan teladan.

Berita Terkait