#8 “Little Boy” yang meruntuhkan Hiroshima

Hari Sabtu ini ada dua tempat yang menjadi tujuan kami yaitu yang pertama Museum Hiroshima dan tujuan ke dua adalah Pulau Miyaji.

Rombongan berangkat pukul 09.00 waktu Jepang, biasanya rombongan kami berjumlah 15 orang tetapi sejak hari kemarin bertambah lagi 5 orang dari tim Pendidikan Khusus. Sebelumnya saya ceritakan dulu kalau selain Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ternyata ada juga Pendidikan Khusus yang menaungi sekolah berkebutuhan khusus dan sekolah inklusi. Nah ke lima orang tersebut adalah juara 1, 2, 3 guru berprestasi dan juara 1, 2, 3 guru inklusi. Walaupun tinggal satu kota kami tinggal di hotel yang berbeda.

Tujuan pertama kami adalah museum Hiroshima, kami menempuh perjalanan darat dengan menggunakan bis sewaan selama kurang lebih satu setengah jam dari kota Fukuyama. Di kota Hiroshima ada sebuah museum yang dibangun untuk mengenang peristiwa pengeboman Amerika terhadap kota Hiroshima pada bulan Agustus tahun 1945.

Karena Jepang merupakan negara maju maka museum pun juga sangat modern dan canggih. Di dalam museum kondisinya sangat bersih dan penuh dengan informasi yang user friendly, ada diorama yang keren banget menggambarkan peristiwa ketika kota Hiroshima yang semula tenang tiba-tiba di bom yang mengakibatkan kurang lebih 14.000 jiwa tewas.

Efek dari pengeboman tersebut yaitu radiasi, di dalam museum digambarkan penduduk Hiroshima harus menanggung penderitaan bertahun –tahun akibat radiasi tersebut. Di dalam museum juga terdapat foto-foto korban radiasi seperti para penderita penyakit kanker kulit, kondisi air minum yang tercemar atau ada foto yang menggambarkan seorang wanita kena pecahan kaca di wajahnya bahkan sampai bertahun-tahun kemudian kaca tersebut belum bisa dikeluarkan dari wajahnya.

Di samping museum ada sebuah bangunan gedung bekas pengeboman yang sengaja dibiarkan sebagai tanda dari peristiwa tersebut. Hingga saat ini museum Hiroshima merupakan tujuan wisata pendidikan yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Kalau di tempat-tempat wisata lain petunjuk lebih banyak berbentuk huruf kanji maka di museum Hiroshima wisatawan asing tidak perlu khawatir untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan karena di dalam museum semua informasi dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jepang.

Foto kondisi kota Hiroshima pasca pengeboman

Floor Projection: Video detik-detik pengeboman Hiroshima

Miniatur gedung asli dan sesudah dibom

Little Boy adalah sebuah kode nama yang diberikan kepada senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada hari Senin, 6 Agustus 1945. Dia dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai ketinggian 550 meter.

“Little Boy” kode untuk senjata nuklir yang menghancurkan Hiroshima

Data informasi pasca pengeboman

Salah satu korban yang terkena serpihan kaca di wajahnya

Data informasi tentang pengaruh radiasi yang dialami masyarakat pasca pengeboman

Para pengunjung museum dari berbagai negara

Sebelum terkena radiasi

Sesudah terkena radiasi

Salah satu korban radiasi yang terkena penyakit kanker kulit

Berbagai macam video yang menggambarkan situasi kota Hiroshima sebelum dan sesudah pengeboman

Information table

Information table

Foto-foto pasca pengeboman

Karikatur yang dibuat oleh anak korban pengeboman

Karikatur yang dibuat oleh anak korban pengeboman

Bangunan gedung bekas pengeboman

Berita Terkait