#5 Sistem Pengajaran Matematika di Jepang

Pagi ini kami masih melaksanakan perkuliahan di Fukuyama University dengan kelas pembelajaran ilmu matematika bersama Mr. Ohta Nauki, materi yang akan kami terima tentang kurikulum matematika, bahan ajar dan metode untuk meningkatkan pembelajaran matematika.

  1. Kurikulum matematika

Kurikulum matematika yang diajarkan terdiri dari :

  • Nomor dan kalkulasi
  • Volume dan ukuran
  • Geometri
  • Relation of quantity (formula, fungsi dan statistic)

Pada saat sesi perkuliahan kami berdiskusi dengan Mr. Ohta Nauki serta perwakilan dari penerbit buku ajar. Dari hasil diskusi tersebut kami menyimpulkan bahwa materi pelajaran matematika untuk tingkat SD dan SMP di Indonesia ternyata lebih cepat diajarkan daripada di Jepang untuk jenjang yang sama.  Anak-anak SD di Jepang belum mengenal pelajaran matematika dan sains secara mendalam, mereka baru serius mempelajarinya di tingkat SMP. Di tingkat tersebut materi matematika dan sains saling mengintegrasi.

  1. Bahan ajar

Prosedur penerbitan buku ajar di Jepang harus melalui beberapa tahapan yaitu pihak penerbit akan menawarkan ke pemerintah kemudian baru diputuskan buku ajar mana yang akan digunakan. Setiap buku ajar disusun oleh banyak penulis, mereka adalah guru dan dosen universitas.  Para penulis tersebut menyusun buku ajar disesuaikan dengan jenjang pendidikan dari peserta didik. Sebagai contoh pelajaran matematika materi pembagian, guru di Jepang menggunakan media gambar untuk menjelaskan materi pembagian kepada siswa. Untuk matematika kelas 3 dan 4 SD soal-soal yang diberikan lebih banyak dalam bentuk gambar, sedangkan untuk kelas 6 SD serta tingkat SMP sudah menggunakan bentuk soal cerita. Selain itu, siswa kelas 6 SD mulai diperkenalkan tentang deret Fibonacci, target untuk siswa kelas 3 SMP sudah menguasai materi pitagoras. Jadi dapat disimpulkan  materi matematika pada jenjang SD di Jepang sudah mulai diperkenalkan tetapi dari sisi dan dengan cara yang menarik, matematika akan dipelajari dengan lebih serius pada jenjang lebih tinggi.

Buku ajar di Jepang menggunakan huruf kanji, buku ajar berbahasa Inggris hanya digunakan pada sekolah internasional. Jumlah halaman buku ajar di Jepang lebih sedikit, selain materi pelajaran isinya hanya soal – soal uraian. Sementara di Indonesia lebih tebal karena banyak soal pilihan ganda. Di Jepang tidak ada soal pilihan ganda, menurut mereka soal pilihan ganda akan membuat siswa melihat jawaban secara langsung dan itu tidak baik. Pilihan ganda hanya digunakan apabila akan masuk ke perguruan tinggi karena jumlah pesertanya banyak.

Target pendidikan SD di Jepang adalah membiasakan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga buku ajar SD di Jepang lebih banyak memberikan materi problem solving. Bagi siswa yang kurang dalam pelajaran matematika maka akan diberikan tambahan sepulang sekolah,. Pada umumnya guru tidak pernah membedakan murid-murid dalam hal akademis, selain itu guru di Jepang disumpah untuk tidak mengajar di tempat lain dan tidak boleh mengajar di bimbel – bimbel.

  1. Metode pembelajaran matematika

Untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat dilakukan dalam sebuah kegiatan yang disebut lesson study. Dalam kegiatan tersebut tim guru membuat rencana kegiatan pembelajaran secara detail kemudian diaplikasikan di dalam kelas oleh seorang anggota tim, kegiatan tersebut diamati oleh beberapa guru di luar tim. Selanjutnya dilakukan refleksi secara detail dan teliti serta dibahas saran serta masukan dari metode pembelajaran yang telah digunakan oleh guru tersebut. Tujuan lesson study adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Lesson study dilaksanakan dua kali dalam setiap bulan.

Kegiatan seni mahasiswa Fukuyama University

Mr. Ohta Nauki

Suasana kelas sistem pembelajaran matematika

 

Berita Terkait