Makanan Sehat
Jarum jam menunjukan pukul 06.45, anak-anak mulai ramai berdatangan di sekolahan. Begitu juga dengan para guru dan karyawan. Sistem absen wajah yang menggunakan sensor retina membuat para guru harus bergegas absen sebelum jam menunjukan pukul 07.00. Demikian juga dengan anak-anak yang juga harus sudah masuk lingkungan sekolah sebelum pukul 07.00 karena setelah pukul 07.00 gerbang akan ditutup dan mereka yang terlambat akan mendapatkan hukuman kedisiplinan dari pihak sekolah yang diwakili urusan kesiswaan.
Sesaat setelah absen, saya menyetarter motor untuk menuju ruang parkir guru yang terletak di halaman belakang. Setelah merapikan posisi motor pandangan melayang pada segerombolan siswa yang berjalan dari arah kantin menuju kelas masing-masing yang letaknya di halaman depan. Di tangan mereka tampak aneka makanan untuk sarapan yang didominasi makanan karbohidrat seperti donat, gorengan, bakpia, bakpao serta minuman gelas yang dari kemasannya saja sudah bisa menarik kesimpulan itu termasuk minuman tidak sehat.
Pemandangan seperti ini setiap pagi selalu lalu lalang di halaman belakang karena kantor perpustakaan saya berada di depan kantin maka tampak jelas sekali aktivitas jajan mereka. Kalau biasanya saya langsung masuk kantor hari ini ada perasaan untuk masuk kantin dan melihat makanan di sana serta tentu untuk melihat siswa sarapan di sekolah.
Kantin di sekolahan kami berjumlah 4 warung, kantin yang pertama adalah kantin yang dikelola oleh sekolah yang sebenarnya dulu pernah mendapatkan bantuan untuk dijadikan percontohan kantin sehat. Harapan program tersebut adalah adanya kantin di sekolah yang hanya menjual makanan sehat utnuk anak sekolah. Sementara itu 3 kantin yang lain menggunakan siswa sewa oleh pihak luar, artinya mereka membayar tiap bulan sesuai dengan tarif yang ditentukan oleh pihak sekolah untuk berjualan di sekolah.
Karena kurangya kontrol dari sekolah maka makanan yang dijual ke 4 kantin tersebut kurang dari kata sehat menurut pengamatan saya. Karena yang dijual adalah makanan tinggi kalori seperti mie goreng, mie ayam, bakso berserta aneka jajanan yang murah dan jauh dari kesan sehat. Seperti pagi itu tampak anak-anaka sedang sarapan mie goreng dengan lauk gorengan, jika ditinjau dari ilmu gizi gentu perpaduan itu jauh dari kata sehat.
Berbicara tentang makan sehat yag di jual di sekolah adalah sesuatu yang gampang didiskusikan akan tetapi sulit untuk dilaksanakan. Dulu pihak sekolah melalui kepala sekolah pernah mensosialisasikan jenis-jenis makanan sehat untuk di jual di kantin. Tetapi kurangnya pengawasan serta ada rasa segan untuk menegur pengelola kantin maka makan makanan yang kurang sehat kembali dijual. Di pihak siswa sendiri karena dari lingkungan keluarga tidak ada himbauan atau pengawasan tentang makanan sehat maka informasi tentang makanan sehat menjadi minim sekali di lingkungan siswa-siswa ini. Ketidak tahuan ini ditambah dengan kurangnya perhatian orang tua terhadap aktifitas sarapan di rumah membuat mereka gampang sekali terpapar makanan yang tidak sehat.
Siswa-siswa saya banyak sekali yang tidak sarapan di rumah, jika ditanya maka jawabannya adalah karena tidak disediakan sarapan, ibu sudah berangkat bekerja, bangunnya kesiangan, tidak selera terhadap menu dan masih banyak lagi. Efek lapar yangberlebihan membuat sesampainya di sekolahan mereka akan makan apapun yang bisa membuat perut menjadi kenyang tanpa memikirkan makanan tersebut sehat atau tidak. Sangat diperluan kerjasama yang baik dan konsisten antara pihak orang tua, sekolah dan kantin. Jika dari rumah edukasi tentang makanan sehat sudah dilakukan dan pihak sekolah melakukan pengawasan yang konsisten terhadap aneka makanan yang dijual serta penjualnya sendiri tidak hanya meikirkan untug dari penjualan akan tetapi juga memiliki kesadaran untuk menjual hanya jenis makan sehat saja maka tentu program kantin sehat akan berjalan dengan sinergis dan berhasil. Artinya hanya makanan sehat saja yang mereka makan baik di rumah maupun di lingkungan sekolah. Ngeri untuk membayangkan 10 tahun ke depan bagaimana kondisi kesehatan anak-anak ini jika dihitung setiap hari yang mereka makan adalah mie instan serta minumnya minuman kemasan tinggi gula yang menurut pengakuan mereka dalam sehari bisa minum 2-6 gelas kemasan…Hiyyyy….
Percakapan saya dan Dio seorang siswa pada saat pelajaran…
Dio: Bu Ifah, sekarang saya sudah berhenti minum Z*gar
Saya: Alhamdulilah Dio, berarti sekarang kamu bawa bekal air putih dong ke sekolah
Dio : Tidak juga bu, sekarang saya gantinya minum T*rpedo
Saya: @#$%^&*!
Salatiga, 13 November 2017