Contoh skenario film pendek

Menulis sebuah skenario film tentu berbeda dengan menulis artikel, ada kaidah-kaidah yang harus dipatuhi dalam penulisannya. Selain itu seorang penulis skenario harus tahu terlebih dahulu istilah-istilah dalam dunia perfilm.

Dibawah ini adalah contoh skenario film pendek, Semoga bermanfaat !

—————-INT = Rumah Bari, pukul 14.30

Tokoh : Bari, Pak Agus

Siang menjelang sore, tampak Bari termenung di pinggir dipan. Tangannya tampak memegang selembar kertas ulangan.

Bari

Waduh, dapat nilai 40 (sambil menatap kertas ulangan matematika)

Terdengan ketua halus di pintu kamar

Pak Agus

Bari, sedang apak kamu nak? boleh bapak masuk ?

Terdengar suara dari dalam kamar

Bari

Iya pak, masuk saja (sambil memasukan kembali kertas ulangannya ke dalam tas dengan perasaan takut ketahuan kalau nilainya jelek)

Pak Agus membuka pintu kamar dan ikut duduk di sebelah Bari.

Pak Agus

Kamu kenapa. dari tadi pulang sekolah tidak keluar kamar lagi ? kamu sakit ? (tangan pak Agus memegang leher Bari )

Bari menggelengkan kepala

Pak Agus

Bagaimana  ulangan matematika tadi pagi ? Bapak perhatikan kamu semalam tidak belajar, katamu materinya gampang, kalau begitu pasti nilainya bagus kan ?

Bari terdiam, takut untuk mengatakan yang sebenarnya.

Pak Agus

Biasanya setiap habis ulangan dibagikan, guru akan meminta tanda tangan orang tua kan? sini bapak tandatangani, kalau nanti-nanti bapak takut lupa.

Bari (berkata dalam hati, aku harus mengatakan yang sebenarnya daripada menyimpan kebohongan)

Ini pak, dapat 40 (sambil mengangsurkan kertas ulangannya)

Pak Agus (tersenyum)

Bari, bapak hargai keberanianmu untuk mengatakan yang sebenarnya.

Bari

Kalau bohong takut dosa pak

Pak Agus mengambil bolpoin dan memberikan tanda tangan pada kertas ulangan tersebut sambil berkata :

Jangan pernah menganggap mudah suatu persoalan nak, kalau mau berhasil teruslah belajar yang tekun seandainya sudah belajar tapi nilainya jelek berarti usahamu belum maksimal.

Bari

Iya Pak (kelegaan terpancar di wajah Bari).

——————INT = Ruang Meeting restoran bebek Wijoyo kota Salatiga, pukul 10.00

Tokoh : Bari, karyawan 1, karyawan 2, karyawan 3

Bari

Selamat pagi, pagi ini seperti biasa kita akan mengevaluasi cabang-cabang restoran Wijoyo.

Karyawan 1

Ini laporan keuangan kondisi ke 10 cabang restoran Wijoyo pak

Bari

Terima kasih, letakan di meja dulu, nanti saya periksa

Karyawan 2

Pak ini daftar anak-anak karyawan restoran Wijoyo yang berprestasi di sekolahnya (sambil meletakan 2 lembar kertas dihadapan Bari)

Bari

Baiklah, bilang sama orang tua anak-anak ini kalau setahun ke depan restoran Wijoyo akan membayarkan uang sekolah dan memberi uang saku kepada anak-anak mereka.

Karyawan 2

Apa nantinya tidak terlalu banyak uang restoran yang keluar pak ?

Bari (tersenyum sambil menatap karyawan 1 dan berkata)

Ketika restoran Wijoyo memberikan penghargaan berupa beasiswa kepada anak-anak berprestasi ini maka orang tuanya akan senang. Loyalitas kepada restoran akan meningkat dan beban hidup sedikit berkurang karena tidak perlu memikirkan biaya sekolah dan uang saku anak-anak mereka. Ketika bekerja dalam keadaan senang maka restoran akan ikut maju karenanya. Adil bukan restoran Wijoyo membalas pengabdian orang tuanya dengan cara memberikan beasiswa tersebut, apalagi ini juga bisa untuk memotivasi anak-anak karyawan yang lain.

Karyawan 1 dan karyawan 2 manggut-manggut

Karyawan 3

Bapak ada undangan dari kementrian UKM , restoran Wijoyo mendapatkan penghargaan untuk kategori usaha rumah makan terbaik. Pemberian penghargaannya hari Sabtu tanggal 4 September di Jakarta. Bapak mau naik pesawat apa ?nanti saya pesankan tiketnya.

Bari

Saya naik kereta saja

Karyawan 3

Kok kereta pak, bukankah lebih nyaman dan cepat naik pesawat ?

Bari

Sama saja, sama-sama tujuannya ke Jakarta. Selisih uang tiketnya bisa untuk tambahan uang saku anak-anak berprestasi itu

Karyawan 3

Baiklah pak

Terdengar azan Dhuhur berkumandang

Bari

Ada lagi yang mau disampaikan

Karyawan1, karyawan 2, karyawan 3

Tidak pak (menjawab bersamaan)

Bari

Baiklah ini sudah masuk waktu sholat Dhuhur, mari kita sholat Dhuhur berjamaah.

Bari mengambil laporan dan kertas di atas meja kemudian keluar dari ruang meeting diikuti ke3 karyawannya untuk menunaikan sholat Dhuhur .

Berita Terkait