Muhammad Teladanku Episode 76

Kuda Jantan

Saat itu merupakan masa yg berat bagi Rasulullah saw. Beliau pergi ke sebuah tempat yg teduh, berbaring di atas batu dan berusaha menahan air matanya agar tdk jatuh. Tdk ada yg lbh menyakitkan dibanding cacian dan celaan dari org2 yg justru sedang diperjuangkan oleh Rasulullah saw mati2an.

Sementara itu di dpn Ka’bah, Abu Jahal berkata di dpn tmn2nya, “Aku bersumpah utk menghantam kepala Muhammad dg sebuah batu ketika ia sujud kpd Tuhannya!”

Beberapa org bersorak memberi semangat, sedangkan yg lain saling pandang dg terkejut. Itu adalah sebuah tindakan kejam yg dpt menimbulkan kematian. Jika Muhammad meninggal, Bani Hasyim Pasti akan menuntut balas dan Mekkah akan terpecah oleh perang saudara. Namun, Abu Jahal telah melepaskan sumpah yg tdk dapat ditarik lagi utk mencoreng mukanya. Oleh krn itu, mereka memilih utk mengamati dg berdebar2 apa yg akan terjadi.

Sahabat, kesempatan yg ditunggu-tunggu Abu Jahal pun tiba. Saat itu, Rasulullah saw sedang sholat di depan Ka’bah. Ketika beliau sujud, Abu Jahal dg cpt melangkah mendekat. Kedua tangannya yg menggegam batu terangkat tinggi-tinggi, matanya menyala buas.

Namun, ketika batu akan dihunjamkan sekuat tenaga, mendadak Abu Jahal berbalik pergi. batu ditangannya lepas dan wajahnya pucat.

“Ada apa? Ada apa?” Semua bertanya heran.

Dg nafas tersendat-sendat. Abu Jahal berkata, “demi Tuhan di depanku tadi berdiri seekor kuda Jantan. Belum pernah aku menyaksikan seekor kuda Jantan serupa itu. Kepala, tengkuk, dan giginya sungguh mengerikan. Aku yakin dia akan menelanku seandainya batu tadi dihantamkan!”

Org2 memandang Rasulullah saw dgn heran dan takjub. Sementara itu Rasulullah saw tetap melanjutkan Shalat dg khusyuk. Wajah beliau begitu teduh, tenang dan tentram

Baca juga:

< Sebelum: Muhammad Teladanku Episode 75              Muhammad Teladanku Episode 77 :Sesudah>

Berita Terkait