Syahidah pertama
Sabar, demikian sabda Rasulullah saw setiap kali pengikutnya mengadukan penderitaan mereka. Saat itu memang tdk ada lagi yg dpt diperbuat selain sabar sampai mati. Sabar yg demikian membuat para pemeluk Islam pertama sanggup menanggung derita siksa di luar batas kemampuan fisik manusia.
Khabbab bin Al Arat pernah meminta Rasulullah saw berdoa kpd Allah dlm menghadapi penindasan ini. Rasulullah saw duduk dg wajah merah padam seraya berkata, “sungguh telah tjd sebelum kamu, ada org yg disisir badannya dg sisir besi hingga dagingnya mengelupas dan terlihat tulang2nya. Akan tetapi ia tetap teguh memegang keyakinannya. Allah akan menyempurnakan urusan ini sampai seorang penunggang kuda berjalan dr Shan’a ke Hadramaut dan ia tdk takut kecuali kpd Allah. Ingatlah serigala akan tetap ada di tengah-tengah gembalaannya, hanya saja kalian lengah.”
Sumayyah adl ibu Ammar bin Yasir. Beserta suaminya dan anaknya, Sumayyah disiksa krn mengikuti ajaran Rasulullah saw. Ia diseret-seret di jalan kota Mekkah, lalu dilempar dipadang pasir.
“Pukuli dia! Pukuli dia!” Perintah Abu Jahal
Sumayyah pun dipukuli sampai pingsan. Kejadian itu dilakukan berulang-ulang selama berhari-hari. Namun, semakin sakit tubuhnya, iman Sumayyah justru semakin tinggi.
“Engkau mengikut Muhammad hanya tertarik pd ketampanannya!” Ejek Abu Jahal
“Tidak! Aku mengikut Rasulullah saw krn percaya pada apa yg beliau sampaikan. Aku mengikuti Rasulullah krn beliau mengajarkan ada Tuhan yg lebih patut disembah drpd berhala² kalian!”
Akhirnya kesabaran Abu Jahal pun habis. Dia mengambil tombak dan menusuk Sumayyah. Sahabat fillah, Sumayyah tercatat di dlm sejarah sebagai perempuan Muslim pertama yg syahid krn membela Islam
? Catatan tambahan
Surga utk keluarga Sumayyah
Ketika Rasulullah saw menyaksikan Yasir, istri dan anaknya disiksa habis-habisan. Beliau bersabda, “sabar wahai Yasir, keluargamu telah dijanjikan surga oleh Allah”
? Kisah diambil dr buku Muhammad Teladanku sygma daya insani jilid tiga
? Mari berkisah
? Mari bersholawat
? Teguh iman
Baca juga:
< Sebelum: Muhammad Teladanku Episode 72 Muhammad Teladanku Episode 74 :Sesudah>