Duri-duri di jalan Allah
Gangguan Ummu Jamil dan abu lahab semakin menjadi-jadi. Setiap kali Rasulullah saw berjalan utk menemui pengikutnya, setiap kali itu pula beliau menemukan duri-duri berserakan di jalan. Perlahan dan berhati2, Rasulullah saw melangkah agar duri tdk menembus alas kakinya. Namun, setiap kali pula dlm kesempatan itu kotoran dan batu melayang ke arah beliau.
Suara tawa melengking terdengar jika Rasulullah saw tengah sibuk menghindari lemparan batu dan kotoran. Sambil menghapus kotoran yg melekat di pakaian, Rasulullah saw menoleh ke arah tawa. Ummu Jamil dan abu lahab kelihatan begitu menikmati penderitaan Rasulullah saw. Ummu Jamil berpakaian mencolok dan selalu menatap Rasulullah saw dengan tatapan menghina.
“Lihat, inilah Muhammad, anak gembel yg berani membawa agama baru! Agama yg dikiranya dpt menyamakan kedudukan para bangsawan dg para budak!” Dengking Ummu Jamil.
Rasulullah saw tdk berkata apa2 utk membalas. Beliau hanya balik menatap dg tatapan tajam.
“Percuma kamu byk berkata ,istriku! Telinganya sdh tuli! Hai para budak lanjutkan kesenangan kalian!” Sambut Abu Lahab.
Seketika itu juga budak2 kuat bertubuh besar kembali melempari Rasulullah saw dg batu, kotoran dan pasir. Diperlakukan begitu, Rasulullah saw tdk membalas sedikitpun. Beliau hanya menghindar menahan sakit, bersabar dan terus bersabar.
? Kisah diambil dr buku Muhammad Teladanku sygma daya insani jilid tiga
? Mari berkisah
? Mari bersholawat
Baca juga:
< Sebelum: Muhammad Teladanku Episode 69 Muhammad Teladanku Episode 71 :Sesudah>