PERILAKU JAHILIYAH BANGSA ARAB
”Oh tidak! Burung itu terbang ke kiri! Aku pasti akan tertimpa sial!” umpat seseorang. Orang tersebut kebetulan melihat seekor burung yang terbang di atas kepalanya berbelok ke arah kiri. Sepanjang hari dia jadi murung karena yakin bahwa dia bernasib sial walaupun belum tahu kesialan seperti apa yang akan menimpanya.
Orang-orang Arab jahiliyah amat percaya pada takhayul. Contoh, mereka percaya jika burung yg mereka lihat terbang ke kiri, nasib mereka sial.
Sebaliknya jika burung yang mereka lihat terbang ke kanan, nasib baik akan datang. Kepercayaan semacam ini disebut at tathayyur. Masih banyak lagi kejahiliyahan serupa yang mereka perlihatkan.
Mereka juga amat taat menyembah berhala berbentuk patung. Jika mereka meminta pertolongan pada berhala, tak segan mereka mengorbankan binatang ternak dan mengoleskan darah di tubuh berhala. Bahkan, terkadang mereka sampai hati mengorbankan anak-anak mereka sendiri demi mengharap keridhaan berhala.
Bangsa Arab pada masa itu juga sangat gemar minum arak. Hampir semua orang adalah peminum kecuali beberapa orang saja. Orang pun membawakan alat judi berupa bilah-bilah kayu dan sebuah kantung kulit.
Beberapa ekor onta dipotong dan yang kalah berjudi harus membayar onta-onta tersebut.
Demikianlah.. minum sambil berjudi adalah kebiasaan yang amat digemari oleh bangsa Arab. Bahkan setelah nabi Muhammad Saw mengajarkan Islam, masih banyak orang Arab yang suka minum arak sampai turunlah perintah Allah Swt yang berangsur-angsur mengharamkan meminum minuman keras.
Kejahiliyahan lain adalah mencuri dan merampok saat itu adalah hal yanh biasa. Hanya sebagian kecil saja orang yang tidak pernah melakukannya.
Perampok pun tidak hanya merampok harta dan benda. Tetapi jg menjadikan orang tawanan dan budak belian.
Saat itu perilaku bangsa Arab amat kejam. Sampai melewati batas perikemanusiaan. Anak-anak perempuannya sendiri dibunuh. Ada yang dikubur hidup-hidup ke dalam tanah. Ada pula yang diletakkan dalam tong dan diluncurkan dari tempat yang tinggi. Mereka malu mempunyai anak perempuan.
Begitulah kebiasaan orang Arab pada masa jahiliyah..
Terbayang betapa beratnya perjuangan Nabi Muhammad Saw pada saat itu ya.. Tapi beliau tak pernah putus asa dan menyerah dalam dakwah.
Sampai di sini dulu.. Esok kita akan berkenalan dengan keluarga Muthalib.
Catatan kaki:
Awal mula penyembahan berhala di Mekkah adalah ketika seorang bernama Amr bin Luhay membawa berhala besar bernama Hubal yang dibelinya dari daerah Syam. Di Mekkah, berhala Hubal ditaruh dalam Ka’bah dan disuruhnya orang datang menyembahnya. Menjelang penaklukan Mekkah oleh Nabi Muhammad Saw, Ka’bah dipenuhi oleh 360 berhala yang terbuat dari batu, kayu, perak bahkan emas.
sumber : Buku Muhammad Teladanku 1
Baca juga:
Sebelumnya: Muhammad Teladanku Episode 2, Selanjutnya: Muhammad Teladanku Episode 4