NENEK MOYANG NABI MUHAMMAD SAW
Maylia
Mekkah yang dulunya hanya gurun pasir, setelah bunda Hajar dan Ismail menemukan air Zam Zam menjad pemukiman para kafilah dagang.
Putra-putra Nabi Ismail selanjutnya merupakan nenek moyang nabi Muhammad Saw. Salah seorang nenek moyang nabi Muhammad Saw bernama Hasyim bin Abdul Manaf. Dia adalah pemuka masyarakat dan orang yg berkecukupan. Masyarakat Mekkah mematuhi dan menghormatinya.
”Wahai penduduk Mekkah, aku membagi perjalanan kalian menurut musim. Jika musim dingin tiba, pergilah berdagang ke Yaman yang hangat. Jika musim panas, giliran kalian pergi ke Syam yang sejuk!” Demikian keputusan Hasyim.
Hasyim tambah disayangi penduduk Mekkah karena pada suatu musim kemarau yang mencekam. Dia pernah membawa persediaan makanan dari tempat yang jauh. Padahal saat itu makanan amat sulit didapat.
Di bawah kepemimpinan Hasyim, Mekkah menjadi pusat perdagangan yang makmur. Pasar-pasar didirikan sebagai tempat berniaga kafilah dagang yang datang silih berganti, baik pada musim panas maupun musim dingin. Demikian pandainya penduduk Mekkah berdagang sampai tidak ada pihak lain yang dapat menyainginya.
Akan tetapi di tengah kemajuan besar itu, masyarakat Arab juga mengalami kemunduran yang luar biasa. Itulah sebabnya mereka dijuluki masyarakat jahiliyah yaitu masyarakat yang diliputi kebodohan..
Apa yang dilakukan masyarakat Arab sehingga dijuluki masyarakat jahiliyah?
Catatan kaki:
Pembagian Urusan
Beberapa jabatan pemerintah di Mekkah saat itu di antaranya:
– Hijabah : Pemegang kunci Ka’bah
– Siqoyah: Penyedia air dan makanan
– Rifadah : Pengatur pembagian dana dari orang kaya ke orang miskin
– Qiyadah : Pengatur urusan peperangan
Study Referensi:
Muhammad Teladanku jilid 1 (kelahiran Muhammad)
Baca juga:
Sebelumnya: Muhammad Teladanku Episode 1, Selanjutnya: Muhammad Teladanku Episode 3