Banyak hal-hal kecil yang luput dari perhatian ketika pendaftaran siswa baru dibuka tanggal 20 Juni – 22 Juni 2016 ketika serentak SMP sekota Salatiga mulai membuka pendaftaran siswa baru. Tidak penting tapi menarik untuk diperbincangkan diantaranya :
- Saat mereka datang untuk mendaftar banyak orang tua atau siswa yang tidak membaca detil persyaratan yang harus dibawa, akhirnya cukup banyak yang fotonya salah atau bahkan tidak membawa fotocopy dari persyaratan yang telah ditentukan. Walhasil mereka harus bolak balik untuk melengkapinya. Jadi poin yang paling penting sebelum melakukan sesuatu hal adalah membaca dengan cermat dan menuliskannya atau memfoto persyaratan sehingga bisa hemat energi.
- Pulpen adalah senjata utama bagi seseorang yang mau mendaftar jadi besok lagi jangan lupa bawa pulpen ya J
- Piagam kejuaraan mendapatkan poin tambahan, ternyata ada kejuaraan lomba egrang dan lomba balap karung tingkat kota ya…#hening sambil mikir
- Masih banyak anak yang mendaftar sekolah bukan berdasarkan nilai tapi berdasarkan rasa setia kawan alias kalau teman sekolah atau tetangganya mendaftar di satu sekolahan dia akan ikut akibatnya ketika jurnal online keluar maka bingung sendiri, kalau yang nilainya tinggi tidak masalah lah kalau yang pas-pasan, pusing tujuh keliling deh…
- Seorang Bapak kebingungan saat menunggu di ruang pembagian bukti online karena sudah menunggu lama namanya tidak disebutkan, saat bertanya ke panitia kenapa yang datang belakangan malah dapat duluan panitiapun mengecek, ternyata berkas si anak masih di bawa di dalam tas dari loket pendaftaran padahal prosedurnya dari loket pendaftaran masuk ke loket verifikasi persyaratan kemudian datanya dionlinekan…ya bapak, mau menunggu sampai sahur ya tidak bakalan dapat bukti wong berkasnya saja belum diserahkan panitia…hihihihihi
- Sangat percaya diri pasti akan diterima karena dulu kakak-kakaknya sekolah di sini. Bagus itu mending PD daripada minder…
- Ketika waktu menunjukan pukul 11.00 orang tua calon siswa meminta supaya loket pendaftaran ditutup agar tidak ada pendaftar lagi yang masuk sehingga posisi anak-anaknya aman padahal instruksi dinas mengatakan untuk SMP 8 loket ditutup pukul 11.45…ckckckck, segitu cintanya sama espansa
- Situasi di ruang operator tidak kalah hebohnya, apalagi menjelang hari terakhir penutupan. Pergerakan jurnal sangat menakutkan untuk nilai-nilai kritis. Operator tidak kalah dag dig dug sama seperti perasaan orang tua yang anaknya mendapatkan peringkat bawah. Mungkin perasaan orang yang bekerja dengan Forex dan Trading ya seperti ini. Sport jantung bak naik roller coaster.
- Pukul 12.00 lebih ada yang cabut berkas ketika ditanya panitia kok baru dicabut jawabnya santai “ la tadi malam saja masih diperingkat 200 ya saya kira diterima”….hihihihi, bagus pak mending santai daripada spaneng bikin cepat stroke…
Untuk yang diterima selamat datang di SMP Negeri 8 Salatiga ya, kita akan belajar bersama.
Untuk yang belum diterima, jangan menyesal dik, sekolah lain juga tidak kalah bagusnya mungkin kalau ditempat lain bisa lebih sukses…SEMANGAT.