Sudahkah kita menjadi guru yang baik ? Itu pertanyaan juga untuk diri saya sendiri. Jangan-jangan asal kita setiap jam mengajar selalu masuk, tidak pernah ijin, selalu mengoreksi pekerjaan anak-anak etc sudah besar kepala untuk mengganggap kita sudah menjadi guru yang baik. Padahal sebutan guru yang baik itu sangat berat sekali penilaiannya baik penilaian yang diberikan oleh anak-anak, oleh teman sejawat, oleh kepala sekolah dan oleh masyarakat sekitar.
Tidak berani bagi saya untuk menyebutkan saya adalah guru yang baik toh saya sering terlambat mengoreksi hasil ulangan anak, suka marah kalau anak terlambat mengumpulkan tugas (katanya guru harus sabar :)) dan bukan guru teladan karena setiap pemilihan guru teladan saya tidak pernah terpilih hehehehe…. Tetapi paling tidak saya berusaha untuk tidak melakukan beberapa hal dibawah ini karena konon ini adalah ciri-ciri guru yang tidak baik .
Siapakah guru yang punya ciri-ciri di bawah ini ?
- Guru yang mematahkan semangat anak didiknya.
- Guru yang memberikan label-label negative pada anak didiknya.
- Guru yang senang menjatuhkan & mempermalukan anak didiknya di depan teman-temannya.
- Guru yang gemar menghukum & melakukan kekerasan pada anak didiknya.
- Guru yang tidak mampu berempati & menghargai anak didiknya.
- Guru yang tidak mampu memecahkan masalah namun justru memperumit masalah.
- Guru yang melepaskan tanggungjawabnya sebagai guru.
- Guru yang menyuruh anak didiknya belajar sendiri atau dengan temannya, sementara si guru sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
- Guru yang tidak mau mengontrol perkembangan anak didiknya, baik keilmuan, tugas-tugas, akhlaq maupun kondisi psikologisnya.
- Guru yang tidak adil pada anak didiknya.
- Guru yang berkomunikasi, menilai & memperlakukan anak didiknya dengan cara yang sama padahal anak didiknya berbeda kecerdasan, bakat, kepribadian serta latar belakang lainnya.
- Guru yang masih pandang bulu dan memperlakukan anak didiknya dengan pertimbangan likes or dislikes.
- Guru yang cacat moral & tidak bisa dijadikan teladan.
- Guru yang egois, serakah & ingin selalu dilayani.
- Guru yang tidak sabar & emosional.
- Guru yang inkonsisten & tidak bisa dipegang kata-katanya.
- Guru yang mengajak curang & berbuat bathil.
- Guru yang hanya mengejar materi.
- Guru yang membosankan dan tidak punya inovasi & kreatifitas baru.
- Guru yang tidak mampu memberikan visi inspiratif serta menggerakkan anak didiknya.
- Guru yang tidak mau belajar.
Semoga saya dan rekan sejawat yang berprofesi sebagai pengajar selalu bisa menjadi guru yang baik untuk anak didik kita sekarang dan selamanya. Amin…