Kebanyakan orang menyangka, surga adalah tempat untuk orang baik. Syariat tidak menetapkan pewaris surga adalah orang baik. Jika demikian apakah berarti surga untuk orang tidak baik ? Tentu ini tidak mungkin, sedangkan orang baik saja bukan pewaris surga apalagi orang tidak baik. Jika demikian lalu siapakah penghuni surga kelak ? Jawabnya yaitu orang beriman. Ya, surga hanya diisi oleh orang yang beriman. Salah satu contoh terdapat dalam surah al Mu’minun (23) ayat 1 -11 maka akan kita dapati kriteria para pewaris surga.
Selain surah al Mu’minun mungkin hadist dibawah ini bisa menjelaskan :
“Barangsiapa yang bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Alloh semata, tidak ada sekutu bagiNya dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya dan Isa adalah hamba dan rasulNya dan kalimat yang disampaikannya kepada Maryam serta ruh dariNya dan bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya, maka Alloh akan memasukannya ke dalam surga sesuai amal yang telah dikerjakannya. (Bukhari)
Hadist diatas sudah cukup menjelaskan tentang pentingnya iman sebagai kriteria mewarisi surga. Bahwa iman yang benar dan lurus menjadi sangat penting bagi seseorang untuk masuk surga dan amal ibadahnya sebagai bukti keimanannya dan sebagai sarana kemudahan dan kenyamanan serta kedudukannya kelak di surga.
Ada salah satu contoh kenapa orang baik saja bukan pewaris surga. Sebut saja pak Anto, beliau orang yang sangat dermawan, suka memberikan sedekah kepada siapapun yang membutuhkan, bahkan ketika desanya mengadakan upacara rutin seperti mengganti sesajen di sendang X atau berdoa bersama di bawah pohon Y setiap hari tertentu, pak Anto rutin memberikan bantuan yang tidak sedikit untuk acara-acara tersebut. Karena kedermawanan pak Anto inilah maka masyarakat desa menganggapnya sebagai orang baik.
Yang menjadi masalah apakah menurut agama perbuatan pak Anto ini baik ? Jawabnya tidak bahkan oleh agama pak Anto dianggap pendosa besar dan orang yang sangat zalim. Kenapa demikian, karena pak Anto menafkahkan hartanya untuk keburukan, untuk hal-hal yang menurut agama adalah mendukung perbuatan syirik, padahal syirik adalah perbuatan yang paling zalim.
Maka iman kepada Alloh dan rasulNya yang mendorong seseorang untuk menjauhi perbuatan buruk dan selalu melakukan perbuatan baik . Baik menurut pandangan agama. Maka benarlah bahwa surga itu untuk orang beriman.
sources : Furqon