Sejak tanggal 1 April 2016 Pemerintah Kota Salatiga memberlakukan absen elektronik pemindai wajah untuk sekolah-sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan. Absen elektronik ini menggantikan absen manual yang sudah saya lakukan kurang lebih 12 tahun mengajar. Ada beberapa catatan (tidak) penting yang saya tulis selama lima hari sejak diberlakukan secara resmi absen elektronik pemindai wajah tersebut.
#1
Absen elektronik tersebut mulai dipasang pertengahan bulan Maret 2016. Jadi ada waktu dua Minggu untuk penyesuaian atau latihan. Kenapa perlu penyesuaian dan latihan ? Agar nanti saat resmi diberlakukan per 1 April tidak kaget dan tidak ada kata terlambat datang. Bagi saya yang suka datang mepet jam 07.00 harus melakukan latihan agar bisa datang sebelum pukul 07.00. Sehingga kebiasaan mepet waktu dan naik motor zig-zag di jalan bisa diminimalisir.
#2
Karena emaknya harus datang pagi maka orang rumah juga harus menyesuaikan terutama dua anak saya. FYI, saya punya dua anak yang pertama sulung 9 tahun dan bungsu 6 tahun. Secara karakteristik semua beda, perempuan dan laki, pendiam dan super ceria tapi mereka punya satu persamaan yang membuat tensi emaknya ini suka loncat ke level tinggi. Kedua anak saya kalau sudah tidur maka ada petasan disamping tempat tidur juga tidak akan bangun. 30 menit untuk membangunkan dan menyeret mereka ke kamar mandi. Mata mereka baru bener-bener terbuka dan sukma sudah mengumpul 100% kalau sudah nangkring diatas sepeda motor jadi mereka mandi dan sarapan saja masih merem. Bisa dibayangkan membangunkan mereka maka sama sulitnya mengerjakan soal matematika dan fisika.
#3
Saat sesi perekaman wajah sebelum absen resmi diberlakukan, kamipun bergiliran untuk direkam wajahnya dimesin pemindai tersebut. Ekspresi teman-teman yang saya amati :
- Biasa, tampang cool, lempeng
Ekspresi saat CPNS menerima SK PNS
- Senyum simpul, agak menunduk, malu-malu
Ekspresi ustadz dan ustadzah mau ngisi tausiyah
- Senyum lebar tanpa beban, mata terang benderang
Ekspresi kebanyakan PNS tiap tanggal 1
- Sebelum rekam wajah membetulkan maskara, eye liner, nebalin lipstik, saat rekam wajah senyum dibuat semanis mungkin
Ekspresi artis wannabe
#4
Namanya juga mesin, tingkat eror pasti ada. Ada teman yang harus mengulangi rekaman wajah karena saat absen mesin tidak mengenali, walaupun sebelum setor wajah sudah mengucapkan salam, senyum dibuat semanis mungkin ala artis dangdut pantura sampai bibir dimonyong-monyongin eh si mesin tetep lempeng. Analisa saya mungkin saat rekam wajah yang pertama beliau memakai bedak merek sariyayu pas besoknya mau absen pake bedak mustikayayu….wkwkwkwkwk.
#5
Ketika absen siang dibuka pukul 14.00 maka kamipun berkumpul di dekat mesin absen tersebut. Sesuatu yang baru dan jarang kami lakukan karena sebagai pengajar kami mempunyai jam mengajar yang berbeda-beda dan kelas yang berbeda yang membuat kami dalam keseharian jarang berkumpul kecuali ada rapat. Ketika jam istirahat anak, tidak bisa semuanya berkumpul karena tidak semua rekan mempunyai ruang kerja yang sama, saya contohnya berada di ruang yang berbeda dari teman-teman yang lain.
Efek positifnya menjelang pukul 14.00 kami bisa berkumpul di satu ruangan dan mengobrol santai menjelang hari paling bahagia hari itu yaitu PULANG !!!