Sosok wanita tidak bisa dipisahkan dari rutinitas belanja. Apakah itu belanja harian, mingguan ataupun bulanan. Tidak ada wanita di dunia ini yang menolak ketika diberi uang yang banyak dan disuruh belanja apa yang menjadi keinginan mereka. Bisa dikatakan hasrat belanja wanita adalah hal yang susah untuk diambil parameternya. Beda dengan laki-laki yang kalau ke mall atau supermarket cukup mengambil barang yang diperlukan kemudian membayarnya dan pulang. Kalau kami para wanita, jangan ditanya, walau barang di troli sudah penuh daftar catatan belanja sudah terpenuhi tapi tangan dan hasrat ini seakan akan tidak rela untuk meninggalkan mall atau supermarket. Barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkanpun ikut terbeli dengan embel-embel mumpung ada diskon, lagi ada hadiahnya atau seribu iming-iming-iming dari salesnya.
Menyusuri lorong mall juga tidak ada kata capeknya, ibarat kalau disuruh lari 500 m para wanita ini tidak akan mau, tapi kalau menyusuri mall dari lantai 1 sampai lantai 5 plus beban belanjaan yang berat di tangan kanan dan kiri, mereka akan lupa waktu. Biasanya demi melampiaskan hasrat belanjanya para wanita dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi akan mengajak pengasuh anak. Biar tidak merasa bersalah pergi sendirian ke mall, wanita-wanita ini mengajak anak serta para susternya. Setelah keluar dari parkiran mobil tujuan utama adalah Time zone atau Play Ground, dengan alasan membahagiakan anak, mereka menyerahkan hak pengasuhan sementara waktu ke para suster ini. Lumayanlah hati tenang paling tidak 2-3 jam ke depan. Setelah memastikan perut anak kenyang di restoran favorit, tujuan berikutnya adalah Time Zone dan Play Ground.
Tiba saatnya mama muda bergegas untuk pergi sendiri shopping. Ya, pergi sendiri walaupun ke mallnya bawa banyak pasukan tapi mama-mama ini tidak akan suka kalau berbelanja diganggu dengan rengekan si kecil. Mereka akan lebih tenang menyerahkan anak ke susternya di tempat-tempat bermain anak. Hati gembira anakpun juga suka cita. Tidak ada yang dirugikan bukan, kecuali ayahnya mungkin hehehehe.
Setiap wanita sama kalau soal kesukaan berbelanja, kalau masalah harga tidak menjadi persoalan bagi wanita dengan ekonomi menengah ke atas, untuk kalangan menengah ke bawah, biasanya ada golongan wanita yang sangat cermat soal harga di setiap mall atau supermarket dikotanya. Mereka sampai hafal kalau produk susu lebih murah di toko X kalau detergen lebih murah di supermarket Y bla bla bla. Tidak segan untuk membandingkan harga per item satu toko dengan toko lainnya demi harga yang sebenarnya selisih tidak seberapa kalau dibandingkan dengan tenaga yang dikeluarkan untuk bolak balik dan ongkos parkirnya. Sesuatu yang membuat para ayah emosi jiwa kalau menemani sang istri berbelanja hehehe.
Mungkin bagi sebagian wanita waktu belanja adalah “me time” untuk mepaskan penat dengan urusan domestik rumah tangga atau urusan pekerjaan kantor yang tidak ada habisnya. Disaat berbelanja kitalah penguasa itu, mau mengambil barang yang menjadi impian kitalah yang menentukan. Saat itu kesenangan untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menyalurkan hobi berbelanja menjadi satu acara yang sangat digemari kita para wanita. Terlepas dari tipe wanita boros atau tidak, belanja merupakan kegiatan yang selalu dinanti, apalagi kalau belanja dengan membawa uang yang banyak dan kita bisa mengambil barang apapun yang kita inginkan…aihhh, surga dunia.
Salam belanja !