Menghadapi siswa yang kata orang adalah generasi gadget ini memerlukan kreatifitas tinggi, apalagi sesuai dengan tuntunan Kurikulum 2013 dimana peran guru (hanya) sebagai fasilitator. Guru tidak lagi aktor dominan di kelas yang seringnya mengadakan pembelajaran hanya satu arah, guru menerangkan metode ceramah masalah siswa paham atau tidak itu urusan belakangan.
Sekarang metode ceramah tidak boleh diterapkan di dalam kelas, menurut banyak penelitian, metode ceramah hanya menyebabkan siswa mengantuk, bosan dan akhirnya malas untuk mengikuti pelajaran. Kalau sudah malas maka hasil belajar yang dicapai siswa bisa dipastikan tidak maksimal.
Adalah PR besar bagi para guru untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa merasa menikmati pelajaran dan tanpa mereka sadari dengan suasana metode pembelajaran yang tepat, ilmu akan masuk dan menetap lama di otak mereka dibandingkan hanya dengan duduk dan mendengarkan guru ceramah.
Berikut adalah salah satu laporan alat pelajaran/peraga yang saya terapkan di SMPN 8 Salatiga. Dengan metode sederhana dan biaya sedikit hasilnya luar biasa, anak menikmati permainan ini dan ketika diadakan evaluasi hasilnya memuaskan.
Download laporan disini