Seri Kecerdasan Manusia

  1. Kecerdasan Bahasa

Kecerdasan bahasa menentukan proses perkembangan anak, terutama karena bahasa merupakan karakteristik humanisme kemanusiaannya. Hanya manusialah yang berbahasa dengan kata-kata. Hanya manusialah yang bertukar pikiran, memberi dan menerima informasi, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan media bahasa. Cara yang paling mudah mengidentifikasi (menemukan ciri yang menonjol) pada anak. Anak yang cerdas bahasa, cenderung banyak omong, suka omong, cepat menangkap omongan, dan suka bergaya dalam omong. Mereka juga senang pada kegiatan menulis dan membaca.

Beberapa ciri ciri anak yang mempunyai kecerdasan bahasa adalah :

  1. Cepat menandai  ciri  suara  mitra  bicara  dalam  berkomunikasi.  Mereka memahami maksud dengan menyimak nada, irama, dan warna bicara seseorang. Ketika kecerdasan bahasa berintegrasi dengan kecerdasan interpersonal, anak-anak menjadi tajam dalam menyimak sifat-sifat orang lain melalui nada dan irama berbicara,
  2. Peka dan suka pada tulisan. Mereka tertarik melihat tulisan, merk, nama toko, atau apa pun yang terpampang di jalan, papan reklame, dan judul buku. Mereka akan bertanya lalu mengingatnya. Apabila bentuk tulisan diubah, anak-anak akan bertanya Apabila ada huruf yang dihilangkan, mereka dengan cepat akan merasakan (walaupun belum dapat menyebutkan huruf yang kita hilangkan itu).
  3. Suka meniru tulisan. Kegiatan mencorat-coret (pura-pura) menulis, merupakan indikator kecerdasan bahasa dalam hal Anak-anak yang cerdas bahasa menunjukkan antusiasme dalam hal berekspresi tulis. Artinya, mereka suka berkomunikasi dengan tulisan atau pesan harian. Dalam tingkatan yang lebih tinggi, anak-anak akan senang membuat cerita, mengarang, atau membuat karya kreatif seperti komik dqan cerpen.
  4. Tertarik pada bahasa selain bahasanya. Semisal  menirukan suara suara ditelevisi. Anak anak dengan tingkat kecerdasan bahasa yang tinggi dapat menirukan bahasa asing dengan lebih baik daripada anak anak yang tidak begitu baik tingkat kecerdasan bahasanya
  1. Kecerdasan Matematika

Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola sejak kecil . Anak  anak yang cerdas secara matematika cepat memahami konsep waktu dan dapat mengingat bilangan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Berikut ciri ciri anak yang memiliki kecerdasan matematika :

Menyukai permainan strategi. Mereka menyukai berbagai permainan atau game yang memerlukan strategi untuk pemecahannya.

Sangat suka teka teki . Kalau sering melihat anak kita betah duduk untuk jangka waktu yang lama dalam memecahkan teka teki suatu permainan. Bisa jadi anak tersebut memiliki kecerdasan matematika yang baik.

Menyukai cerita cerita detektif. Mereka akan sangat senang sekali membaca atau menonton serial detektif sambil menebak nebak jalan cerita atau  berusaha untuk menebak nebak tentang siapa pelaku dalam cerita tersebut.

Banyak bertanya tentang cara kerja suatu hal. Mereka akan sangat peka sekali tentang berbagai hal disekitar mereka sehingga akan banyak pertanyaan yang terlontar dari mereka tentang berbagai hal. Atau mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menanyakan sesuatu hal yang tidak mereka mengerti.

Berpikir kritis.  Memiliki banyak pertanyaan, berusaha mencari bukti bukti atau menganalisis tentang suatu hal, berusaha memecahkan masalah.

Sangat suka dengan game matematika. Anak dengan kecerdasan matematika logis akan sangat senang sekali dengan matematika, sehinga tidak mengherankan mereka akan sangat suka sekali dengan berbagai game yang berhubungan dengan angka.

Sangat suka dengan pelajaran matematika. Kalau bagi sebagian anak matematika adalah pelajaran yang menakutkan, tidak bai anak dengan kecerdasan matematika ini, bahkan terlihat mereka lebih unggul dalam pelajaran matematika dibandingkan dengan teman teman sebayanya.

Sangat tertarik dengan komputer. Mereka akan tertarik dengan komputer khususnya bahasa pemprogaman yang rumit.

Suka dengan pelajaran sains. Sama dengan pelajaran matematika, pelajaran sains bagi sebagian anak adalah pelajaran yang sulit, tapi bagi anak dengan kecerdasan matematika mereka sangat menikmati dan menyukainya,

Suka melakukan eksperimen. Anak dengan kecerdasan matematika memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, biasanya mereka suka melakukan kegiatan eksperimen untuk menjawab rasa ingin tahunya. Tugas kita  adalah mendampingi mereka agar mereka tahu akibat baik dan buruk  dari eksperimen yang mereka lakukan.

  1. Kecerdasan Kinestetis

Kecerdasan kinestetis adalah kecerdasan yang berhubungan dengan olah tubuh atau gerak. Misal untuk menerangkan proses terjadinya penguapan, untuk anak kinestetis tidak bisa disuruh menghafal kalimat demi kalimat tetapi harus menggunakan gerakan tertentu sehingga lebih mudah dipahami anak. Begitu juga dengan contoh pembelajaran proses gravitasi bumi, mereka tidak bisa diterangkan dengan kalimat tapi juga dengan gerakan tangan tertentu. Disini sangat diperlukan kreatifitas orang tua untuk meningkatkan kecerdasan anak anak kinestetis. Kelemahan dari mereka adalah tidak bisa diam untuk jangka waktu yang lama, tapi jangan kuatir mereka anak normal hanya mempunya rasa ingin bergerak yang lebih atau olah tubuh yang cukup tinggi, Bagi sebagian orang sering disebut hiperaktif. Seiring berkembangnya usia, mereka akan lebih tenang dalam bersikap dan dalam gerak tubuh dilingkungannya.

Jika buah hati kita termasuk golongan kinestetis, motivasi mereka dengan kegiatan yang lain, semisal agar anak pandai menulis, beri tugas mengarang tentang tips bermain bola yang baik, biasanya  lewat penugasan yang seperti ini anak akan senang dan memotivasi mereka untuk suka menulis. Area kecerdasan kinestetis terletak pada cerebellum dan thalamus, ganglion utama dan bagian otak yang lain. Korteks motor otak mengendalikan gerakan tubuh. Orang orang dengan kecerdasan ini menunjukan ketrampilan menggunakan jari atau motorik halus.  Mereka gemar mengulik atau mencari tahu tanpa bertanya kepada orang, tidak suka dengan membaca buku manual.

Kecerdasan ini melahirkan olahragawan, Ilmuwan,  penari, artis, musisi, penulis dan tenaga kreatif lainnya. Masyarakat kerap memandang sebelah mata terhadap anak anak kinestetis, mereka dianggap sebagai anak yang hiperaktif ketimbang memandangnya sebagai suatu kecerdasan. Akibatnya kecerdasan ini jarang dihargai. Padahal jika mereka diarahkan dan dikembangkan akan terlahir potensi potensi luar biasa dari anak anak kinestetis ini.

  1. Kecerdasan Visual Spasial

Jika anak kita  mudah menghafal jalan ke sekolahnya atau jalan menuju taman kota favoritnya atau jalan jalan yang lain bisa jadi mereka memiliki kecerdasan visual spasial. Berbanding 1 : 10 anak yang memiliki kecerdasan visual tersebut  hendaknya bisa diarahkan dengan baik karena jarang anak yang memiliki kecerdasan visual Kecerdasan   visual spasial pada anak merupakan kemampuan untuk berpikir, memahami dan memproses sesuatu dalam bentuk visual. Apa yang mereka lihat akan dipikirkan dalam beberapa tahapan baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. Mereka akan memahami beberapa tata letak, bentuk dan arah suatu jalan yang pernah mereka lewati, bahkan mereka  bisa menjelaskan arah jalan tersebut walau baru sekali melewatinya. Didalam pikiran anak tersebut sudah banyak gambaran tentang tempat yang mereka pernah singgahi demikian juga dengan jalan yang pernah mereka lewati. Mereka akan mengingat pula beberapa tempat yang dekat dengan jalan tersebut.

Berita Terkait